Kamis,  21 November 2024

PPP DKI Si Parpol Gurem Banyak Masalah, Kader: Bengkel Motor Dan Managemen Warteg 

RN/NS
PPP DKI Si Parpol Gurem Banyak Masalah, Kader: Bengkel Motor Dan Managemen Warteg 
Ilustrasi

RN - PPP kini sudah menjadi partai gurem. Bukan hanya tidak lolos parlemen tapi partai berlambang Ka'bah ini hanya mampu mengantarkan satu kadernya di Gedung DPRD DKI Jakarta. 

PPP yang pernah jaya di Jakarta kini berubah menjadi parpol yang tidak digubris. Bahkan, PPP juga dikenal kader-kadernya tidak solid. 

Tergabung dalam KIM Plus mendukung RIDO (Ridwan Kamil-Suswono), kader PPP beluk ke Pramono-Rano Karno. Para kader Ka'bah itu menilai, Pramono-Rano lebih memanusiakan manusia. 

BERITA TERKAIT :
Hari Tenang, Pramono Dan Ridwan Kamil Jangan Bikin Gaduh
500 Warga Tumplek Di Blusukan Dan Ngopi Sore Bareng RIDO & Forkkabi

"Di PPP kita kaya anak tiri. Semua keputusan diputuskan sendiri. Kaya partai punya sendiri aja, emang bengkel motor dan managemen warteg yang semaunya aja," keluhnya. 

Ketua DPW PPP DKI Jakarta, H. Saiful Rachmat Dasuki membantah kalau kadernya tidak solid. “Orang-orang tersebut bukan pengurus PPP DKI Jakarta dalam tingkatan manapun baik DPW, DPC, PAC ataupun Ranting,” bantahnya.

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono (Rido) Ahmad Riza Patria memastikan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus tetap solid. Saat ini, Tim Pemenangan Pasangan Rido masih terus berkerja untuk memastikan kemenangan RK-Suswono di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Riza mengatakan, saat ini terdapat 16 partai politik yang mendukung pasangan Rido di Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, seluruh mesin partai telah bergerak untuk mengkampanyekan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 itu.

"Jadi 16 partai pendukung pasangan Rido solid, kompak, bersama bekerja, berjuang, mengkampanyekan pemenangan pasangan Rido," kata dia saat konferensi pers di Rumah Pemenangan Pasangan Rido, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024) malam.

Ia mengakui adanya beberapa kader partai politik yang tergabung dalam KIM plus menyatakan dukungan untuk pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Namun, tindakan sejumlah kader itu disebut tidak mewakili sikap partai politik.

Menurut Riza, dukungan para kader itu kepada pasangan lain merupakan hak politik dari setiap individu. Hal itu merupakan hal yang wajar dalam kehidupan berdemokrasi.

"Memang tadi pagi ada beberapa mantan caleg dari beberapa partai yang menyatakan mendukung pasangan lain. Kami perlu sampaikan itu biasa, hak demokrasi, hak pribadi," kata dia.

Ia mengatakan, para kader itu merupakan mantan caleg anggota legislatif (caleg) DPRD Provinsi DKI Jakarta di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, seluruhnya tidak mendapatkan kursi karena hanya meraih sedikit suara. 

Sebelumnya, Pramono dilaporkan melakukan pertemuan tertutup dengan tujuh politisi dari partai politik anggota KIM plus di kediamannya pada Kamis pagi. Tujuh politisi itu adalah Muhammad Ishaq (PPP), HM Nafiudin (Partai Nasdem), Ahmad Faisal (PSI), Firman Abdul Hakim (PPP), Riko (PAN), Ahmad Syukri (PKB), dan Redim Okto Fudin (PKB).

Tujuh politisi merupakan mantan calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu menyatakan dukungannya untuk Pramono-Rano di Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, konstituen mereka memilih untuk mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 3 itu.