Sabtu,  07 December 2024

Ajang Debat Kandidat, Forkim: Statement Herkos Penuh Emosional dan Sentimentil

Yud
Ajang Debat Kandidat, Forkim: Statement Herkos Penuh Emosional dan Sentimentil
Bet

RN - Forum Komunikasi Intelektual Muda Indonesia (Forkim) menyebut penilaian calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara bahwa Kota Bekasi saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Hal itu disampaikan dalam debat kandidat yang disiarkan live melalui tv swasta, Jum'at (1/11/2024) Forkim menilai sebagai pernyataan sentimentil dan emosional.

Dalam debat tersebut, Heri Koswara menyatakan ketidakbaikan itu, dimulai lapangan pekerjaan sulit dicari, pendapatan menurun dan ekonomi keluarga banyak yang merosot, ketimpangan semakin terasa, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

BERITA TERKAIT :
Jagoan PDIP Menang, Waras Wasito: Saatnya Bangkit Membangun Kabupaten Bekasi
Partisipasi di Pilkada Kota Bekasi Jeblok, Forkim Desak Evaluasi dan Audit Anggaran

"Itu statement yang penuh emosional dan sentimentil," kata Ketua Forkim, Mulyadi, Sabtu (2/11/2024).

Menurut Mulyadi, jika Pemerintah Kota Bekasi tidak baik-baik saja, kenapa Kadernya di DPRD yang memiliki 12 kursi dan salah satunya Ketua DPRD tidak ada kebijakan memperjuangan ketidakbaikan di Kota Bekasi.

"Malah setali tiga uang, Ketua DPRD yang merupakan Kader PKS malah ikut terseret dalam pusaran kasus korupsi tahun 2022 dalam OTT KPK. Herkos sama saja menyebut 12 Kadernya di DPRD Kota Bekasi sedang tidak baik-baik saja,” cetus Mulyadi.

"Justru yang menjadi catatan saya adalah persoalan Pemerintah bebas korupsi, nah bagi saya calon Herkos akan sulit mewujudkan Pemerintah yang bebas korupsi, apabila terpilih," sambung Mulyadi.

Alasan Heri Koswara tidak akan mampu mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi dan mencegah korupsi, sambung Mulyadi, karena ada beberapa Kader PKS Kota Bekasi yang terbukti terlibat korupsi dan di hukum KPK.

"Itu menandakan Heri Koswara sebagai Ketua PKS Kota Bekasi tidak mampu mencegah Kadernya melakukan perbuatan korupsi," terang Mulyadi.

Lanjut Mulyadi, artinya Heri Koswara tidak mampu memimpin kader partainya, padahal secara Visi Misi dan ideologinya homogen.

“Apa jadinya jika jadi Kepala Daerah, sementara masyarakat Kota Bekasi masyarakat beragam," pungkas Mulyadi.

#Bekasi   #Forkim   #PKS