RN - Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Si Doel) diminta waspada. Sebab saat ini banyak relawan gerbong kosong yang merapat ke Pram-Si Doel.
Para pemburu jabatan itu kabarnya sudah mulai merapat dan membuat acara seremonial. Sumber di kubu Pram-Si Doel menyebutkan, para pemburu jabatan dikenal jago klaim.
Mereka membuat acara seremonial lalu mengklaim didukung banyak aktivis. "Pola mainnya sama seperti pilkada sebelumnya. Mengklaim, bikin acara seremonial lalu main berita," bebernya kepada wartawan, Kamis (22/11).
BERITA TERKAIT :Mau Hidup Enak Tapi Ogah Bayar Sewa, Penunggak Rusunawa DKI Bakal Ditertibkan
Pramono Kena Pecut, Megawati Warning Banjir Dan Macet Jakarta
Menurutnya, para pemburu jabatan itu akan meminta pamrih kursi komisaris atau direksi di BUMD. "Dari Pilkada 2017 polanya sama, saat Pilkada 2012 dia menang banyak padahal calonnya kalah. Kita paham berapa orang isinya tapi biar saja lah namanya juga orang usaha," ungkap kader PDIP yang namanya enggan disebutkan ini.
Pengamat politik Tamil Selvan menilai, para pola pemain politik biasanya sekali gebrak lalu diam. "Target pemain atau petualang inikan hanya jabatan, gimana caranya ya main klaim dengan ocehan banyak massa. Padahal kalau dicek bodong," bebernya.
Para petualang ini kata Tamil biasanya bukan hanya main satu kaki. "Kiri kanan biasanya. Ke semua calon dia pasang orang, namanya juga cari jabatan. Si bos biasanya main di balik layar dan muncul setelah pilkada lalu klaim kiri kanan," ungkapnya.
Para calon gubernur kata Tamil pastinya punya tim analisa dan investigasi. "Apalagi kalau orangnya sama dan itu lagi, itu lagi. Hanya bonekanya aja yang dia pasang beda," tambahnya.