RN - Korban hilang bertambah. Hingga berita ini diturunkan ada sebanyak 10 orang dilaporkan hilang dalam insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada, Rabu 15 januari 2025, malam.
Laporan itu diterima petugas pemadam kebakaran yang berada di lokasi. Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Joko Susilo menyampaikan, pihaknya baru menerima dua laporan orang hilang atas insiden kebakaran Glodok Plaza.
"Malam ini nambah lagi dua jadi total yang belum kita evakuasi, belum kita update itu 10," ujar Joko saat ditemui di kawasan Glodok Plaza, Jakarta Barat, Kamis (16/1/2025).
BERITA TERKAIT :Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sulit Diidentifikasi, Tubuhnya Terkabar Gosong
Lagi Karaoke Di Glodok Plaza Tewas Terpanggang, Jasadnya Hanya Tengkorak
Sementara itu, ia menyampaikan bahwa proses pendinginan di Glodok Plaza mencapai 80 persen. Ia berkata, sudah tak ada titik api di lokasi kejadian.
"Hampir 80 persen (proses pendinginan) dari anggota yang habis dari atas. Kita temukan asap saja bukan nyala api," terangnya.
Identitas terkait orang-orang yang diduga menjadi korban kebakaran Glodok Plaza di sebagai berikut:
1. Ade Aryati (perempuan, usia 29 tahun)
2. Sinta Amelia (perempuan, usia 20 tahun)
3. Aldrinas (perempuan, usia 29 tahun)
4. Aulia Belinda (perempuan, 28 tahun)
"Pemadaman belum kita nyatakan selesai. Jadi, kami melarang semuanya untuk masuk ke dalam gedung," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (16/1/2025).
Selain karena pemadaman belum rampung dilakukan, peringatan itu disampaikan lantaran ada sejumlah pemilik toko yang hendak masuk untuk menyelamatkan barangnya. "Karena kan ada juga yang pemilik toko yang berusaha untuk menyelamatkan. Karena kondisi ini bangunannya sudah tidak stabil, maka kami imbau untuk tidak masuk ke dalam sebelum (pemadaman) kami nyatakan selesai," ujar Satriadi.
Untuk memudahkan proses pemadaman, Gulkarmat DKI telah berkoordinasi dengan pengelola gedung terkait informasi tata ruang gedung tersebut.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemilik gedung. Karena kan yang memahami ruangan-ruangan itu adalah pemilik dan pengelola. Berkoordinasi terkait dengan lokasi-lokasinya. Mereka juga sudah proaktif untuk bisa kita mintakan informasi," ujarnya.