Rabu,  12 March 2025

Pesta Miras Di Kampus UKI Berakhir Maut, Rektor Gelar Patroli Jam Malam 

RN/NS
Pesta Miras Di Kampus UKI Berakhir Maut, Rektor Gelar Patroli Jam Malam 
Ilustrasi

RN - tewasnya Kenzha Ezra Walewangko (22) membuat gempar Universitas Kristen Indonesia (UKI). Polisi menyebutkan adanya pesta minuman keras (miras). 

Pesta miras memicu adanya percekcokan yang menewaskan mahasiswa, Kenzha Ezra Walewangko (22). Pihak UKI akan memberikan sanksi kepada mahasiswanya yang diduga terlibat dalam pesta miras tersebut.

“Pasti ada sanksinya. (Bentuk sanksinya) nanti kita lihat,” kata Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Dhaniswara K Harjono dikutip Sabtu (8/3/2025).

BERITA TERKAIT :
Dua Mahasiswa UMTS Mau Kaya Main Judol, Bukannya Tajir Malah Masuk Bui 

Dhaniswara menjelaskan, kegiatan tersebut diduga dilakukan oleh korban dan rekan-rekannya sehingga tidak terpantau oleh pihak kampus. Ia menyebut, jika terpantau, kegiatan itu akan dihentikan dan mahasiswa akan disuruh keluar.

“Terbukti memang pak Kapolres tadi bilang ada botol (miras) ya, tapi pada saat itu memang tidak terpantau sebelumnya. Kalau terpantau pasti disuruh keluar, disuruh pulang dan karna itu memang areal yang bebas daripada (miras) tidak diperbolehkan,” ujar dia.

Ia menambahkan, kegiatan jam malam di kampus UKI baru diberlakukan sekitar pukul 21.00 WIB. Sementara kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB.

Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Kenzha Erzha Walewangko yang diduga dikeroyok.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan saat ini pihaknya tengah menganalisis CCTV yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

“CCTV (sudah) dapat. Itu yang kita sedang lakukan analisis terkait dengan alat bukti yang kita kumpulkan,” kata Nicolas, di UKI Jakarta Timur, pada Jumat (7/3/2025).

Nicolas mengungkapkan CCTV yang diamankan di antaranya berisikan rekaman saat korban berada di tempat kejadian pertama.

“TKP yang mereka minum-minum ada, sedikit cekcok mulut, sedikit keributan sampe satpam datang itu terlihat,” ujar dia.

Dalam rekaman CCTV tersebut, kata dia, terlihat pula saat korban diantar rekan-rekannya keluar pagar.

“Juga terlihat bahwa yang bersangkutan diantar keluar pagar itu juga terlihat, berapa orang yang mengantar korban keluar pagar untuk menyuruh korban pulang juga terlihat,” ucapnya.

Meski begitu, Nicolas menyebutkan rekaman video yang terdapat dalam CCTV tersebut merupakan tempat kejadian perkara (TKP) pertama, bukan saat korban yang jatuh di dekat got.

“Jadi CCTV di sekitar area TKP, TKP pertama. Bukan TKP yang tempat yang diduga korban jatuh yang di dekat got dan pagar itu. Itu yang tidak terpantau,” jelas dia.