Kamis,  03 April 2025

RDF Rorotan Bau Busuk, Warga Ancam Demo Ke Kantor Pramono Sambil Bawa Sampah

RN/NS
RDF Rorotan Bau Busuk, Warga Ancam Demo Ke Kantor Pramono Sambil Bawa Sampah
Pramono di RDF Rorotan, Jakarta Utara.

RN - Warga yang terdampak Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara mengancam akan menggelar demo. Warga dalam aksinya bakal membawa sampah ke kantor Pramono Anung di Balai Kota.

Diketahui, sejumlah warga mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga radang selaput mata akibat dari pengujian RDF Plant Rorotan. "Kita akan demo minta ditutup, kami akan bawa sampah busuk ke kantor gubernur," teriak warga sekitar, Kamis (20/3).

Rencananya warga akan demo ke Balai Kota pada Jumat (21/3). "Opsi kita satu yakni tutup, karena menyebabkan penyakit," teriak warga lainnya.

BERITA TERKAIT :
Direspon Dinas LH, Bau Sampah Bukan Dari RDF Rorotan
Pramono-Doel Kena Tipu Anak Buah, RDF Rorotan Masih Bau Busuk 

Ketua RT Perumahan JGC Klaster Shinano, RT 18 RW 14, Wahyu Andre Maryono menyebut total ada 12 warganya yang terserang penyakit dan rata-rata merupakan anak-anak.

"Yang terkena ISPA ada sembilan orang, kemudian tiga orang radang selaput mata," kata Wahyu, Kamis (20/3).

Wahyu menyebut dampak bau dari RDF Rorotan bukan hal yang paling dikhawatirkan oleh warga. Namun, penyakit yang menyerang anak-anak mereka lah yang menjadi perhatian. "Kalau bau soal lain lah, tapi yang paling dikhawatirkan itu penyakit," ujarnya.

Wahyu mengatakan dampak bau seolah sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga sekitar RDF Rorotan. Bahkan, kata dia, saat berada di dalam rumah pun bau tak sedap masih tercium.

"Apalagi dalam beberapa waktu terakhir ini kan katanya mereka melakukan proses cleaning, itu baunya sangat luar biasa," katanya.

Lebih lanjut, Wahyu berharap Pemprov DKI Jakarta bisa segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Ia bahkan berharap agar Pemprov DKI Jakarta bisa segera menutup RDF tersebut.

"Solusinya sebenarnya cuma satu, tutup itu, karena ini dampaknya sudah mencapai radius 5 km kalau dari hasil investigasi kita," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi Angga Bagus mengatakan, seluruh sistem pengendalian bau sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant berjalan tanpa dampak negatif bagi warga sekitar pabrik.

Dia menjelaskan bau yang sempat muncul disebabkan pengaturan unit Advanced Oxidation Process (AOP) atau proses oksidasi pada deodorizer (penghilang bau) belum beroperasi penuh.

Sampah Busuk 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan tanggapannya terkait rencana demo warga akibat masalah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, yang menyebabkan bau dan masalah kesehatan. 

"Kalau mau demo itu hak warga, saya akan sangat menghormati dan itu haknya sepenuhnya," katanya ketika meninjau RDF Rorotan, Kamis (20/3/2025).

Namun, ia menyampaikan, dirinya sudah berdialog dengan warga sekitar 10 orang lebih untuk menampung keluhan dan aspirasi mereka. 

Melalui peninjauan dan dialog dengan warga, Pramono mengaku mempelajari permasalahan yang terjadi di sana. 

Ia juga menegaskan, pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab terhadap masyarakat yang terdampak RDF Rorotan. 

"Siapa pun yang terdampak karena komisioning (pengujian) kemarin, maka saya sudah meminta memerintahkan kepala dinas, nanti segera dikoordinasikan di dalam untuk diselesaikan, kami bertanggung jawab," tegasnya. 

Warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Jakarta Timur, Rorotan Jakarta Utara, dan Bekasi akan melakukan demo untuk menolak keberadaan RDF pada Jumat (21/3/2025).

"Bukan hanya warga Jakarta, tapi warga Bekasi jauh lebih banyak mereka yang terdampak," kata Ketua RT di Perumahan JGC Klaster Shinano, RT 18, RW 14 Wahyu Andre Maryono dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/3/2025) malam. 

Salah satu perumahan di Bekasi yang terdampak bau sampah dari RDF Rorotan adalah Aralia Harapan Indah yang berjarak kurang lebih 2,5 kilometer dari pabrik sampah di Rorotan, Jakarta Utara, tersebut.

Menurut Wahyu, seorang warga Klaster Aralia, sudah melakukan protes dengan mengirimkan surat ke Lurah Rorotan, namun uji coba RDF tetap dijalankan.

Oleh sebab itu, lanjut dia, warga Klaster Aralia Harapan Indah berencana untuk bergabung dengan warga JGC dan Rorotan untuk melakukan demo Jumat nanti.

Rencananya, kata Wahyu, akan ada sekitar 500 pengunjuk rasa yang melakukan aksi di depan RDF Rorotan. 

Pramono menambahkan kalau sumber persoalan yang mendasar yakni sampah yang sudah lama terjadi pembusukan digunakan saat uji coba atau Commissioning.

"Setelah kami melihat persoalan yang ada maka ketika commissioning dilakukan, sampah yang digunakan itu sampah yang sudah lama. Sehingga dengan demikian itulah yang menjadi sumber persoalan yang paling mendasar," kata Pramono.

Pramono menjelaskan bahwa secara teknis RDF Plant dirancang untuk mengolah sampah segar dengan usia maksimal tiga hari. Namun, sampah yang digunakan saat uji coba lebih dari sebulan.

"Padahal harusnya secara teknis sampah yang digunakan itu harusnya sampah tiga hari paling lama sehingga sampah fresh. Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan dan sebagainya. Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya," ucapnya.

Pramono pun langsung menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Asep Kuswanto untuk segera memperbaiki hal itu dengan memperbanyak deodorizer untuk mengurangi bau dan penambahan filter penangkal pencemaran udara.

"Saya sudah memerintahkan untuk dilakukan perbaikan. Yang pertama adalah dipasang beberapa deodorizer. Tujuannya untuk menghilangkan bau. Yang kedua, filternya itu juga harus ditambah. Memang akan ada cost dan nanti akan kita putuskan," ujar Pramono.

Sementara itu, Asep Kuswanto menyebut pihaknya segera mengosongkan sampah lama yang masih tersisa di bunker RDF Rorotan. Ia pun memastikan RDF Rorotan ke depannya hanya mengolah sampah baru agar tidak terjadi permasalahan serupa.

"Kami mengosongkan dulu sampah-sampah yang ada di dalam bunker. Kalau tidak salah tertinggal 800 ton. Kalaupun ada commissioning kami gunakan sampah yang benar-benar baru. Kita stop dulu sementara satu minggu," tutup Asep.