Senin,  05 May 2025

Silaturahmi Prabowo Bawa Dampak Kuat Untuk Melawan Perang Dagang 

RN/NS
Silaturahmi Prabowo Bawa Dampak Kuat Untuk Melawan Perang Dagang 
Supriyanto alias Antok.

RN - Strategi Presiden RI Prabowo Subianto menjalin silaturahmi kebangsaan bisa menjadi dampak positif. Sebab untuk menghadapi gejolak geo politik internasional akibat perang dagang, seluruh kekuatan harus bersatu. 

Hal ini ditegaskan Supriyanto, Aktivis Gerakan Mahasiswa Yogyakarta 98 yang juga Ketua DPP Relawan Arus Bawah Prabowo (ABP) dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (21/4).

Antok Gajah sapaan akrab Supriyanto menilai, pertemuan Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri membawa angin segar bagi atmosfer politik nasional. 

BERITA TERKAIT :
Sekolah Rusak Tapi Anggaran Ada, Prabowo Geleng Kepala 
May Day, Buruh Berebut Baju Dan Topi Prabowo

Antok melanjutkan, peran Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua Harian Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPR RI sangat strategis dalam mengupayakan terjadinya pertemuan kedua tokoh nasional ini.

Seperti diberitakan, Sufmi Dasco Ahmad sangat aktif dalam menggalang pertemuan dialog dan silaturahmi dengan berbagai tokoh bangsa, seperti pertemuan dengan Salim Segaf Al Jufri Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tokoh intelektual kritis Rocky Gerung dan menggelar halal bihalal bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Di tengah gejolak geo politik internasional akibat perang dagang antara dua kekuatan dunia China dan Amerika Serikat, akan membawa dampak langsung maupun tidak langsung bagi negara-negara lain termasuk Indonesia," ungkap Antok.

Dalam kondisi demikian terang Antok, bangsa Indonesia sudah semestinya bersatu bergandengan tangan untuk menghadapi berbagai tantangan gejolak sosial ekonomi dan politik akibat eskalasi di tingkat global.

"Para tokoh bangsa ini menyadari betul bahwa bangsa Indonesia jika bersatu akan mampu menghadapi berbagai tantangan, sejarah telah membuktikan bahwa dengan persatuan antar tokoh bangsa kita dapat merdeka dari kolonialisme, melewati badai krisis ekonomi dan politik di tahun 1998 dan krisis akibat pandemi covid 19 tahun 2020," terangnya. 

Merajut Dialog

Antok melanjutkan, upaya merajut tali silaturahmi antar pemimpin bangsa ini memang harus ada yang memulai, menginisasi dan tanpa kenal lelah membangun dialog seperti yang dilakukan Bung Sufmi Dasco Ahmad.

Kata Antok, gebrakan Bung Dasco sangat tepat dan memberikan banyak kebaikan tidak hanya bagi Presiden Prabowo Subianto tetapi juga bagi kebaikan rakyat. 

"Karena jika pemimpin kita rukun bersatu dan memiliki komitmen yang sama untuk membangun bangsa ini saya yakin berbagai masalah akan teratasi dengan baik, ekonomi akan tumbuh, aktivitas sosial masyarakat akan berjalan dengan baik jika ada stabilitas politik yang kuat," ucapnya.

"Dalam politik memang ada perbedaan cara pandang dan kepentingan, tetapi Langkah Sufmi Dasco dalam membangun dialog dan silaturahmi patut diapresiasi sebagai suatu keberanian untuk memecah kebekuan, mencari titik temu dari berbagai pandangan dan kepentingan yang berbeda untuk satu tujuan persatuan bangsa," terang Antok.

Dalam kerangka demokrasi lanjut Antok, stabilitas dibangun atas dasar konsesus dan kesadaran bersama bukan atas represi dan intimidasi.

"Sehingga apa yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dan Sufmi Dasco Ahmad sangat tepat merangkul sebanyak mungkin tokoh-tokoh nasional dari berbagai unsur politik suku agama dan golongan dalam persatuan nasional," tambah Antok.