RN - Aksi oplos beras membuat panik banyak pihak. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut ada 212 merk yang melakukan oplos beras.
Dampak dari oplos beras itu kerugian mencapai Rp 100 triliun. Bukan cuma oplos, tapi beras premium isi 5 Kg juga disunat.
Untuk satu kemasan beras 5 Kg hanya berisi 4,5 Kg. Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi Soeharto mengaku bakal mencecar Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait peredaran beras oplosan di tengah masyarakat.
Politikus Partai Gerindra yang karib disapa Titiek Soeharto ini mengatakan, Komisi IV akan menanyakan secara spesifik kepada Mentan Amran soal peredaran beras oplosan. "Harus diusut tuntas," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan mayoritas beras premium dan medium yang dijual di pasaran tidak memenuhi standar mutu.
Dari investigasi terhadap 268 sampel dari 212 merek di 10 provinsi, sebanyak 85,56 persen beras premium dinyatakan tidak sesuai standar, sementara 59,78 persen dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), dan 21,66 persen memiliki berat riil yang lebih ringan dari label kemasan. "Ini namanya penipuan terhadap masyarakat kecil," ungkap Ketua DPR Puan Maharani.
Food Station Tjipinang Jaya Cari Untung Dari Keringat Orang Miskin Jakarta, Pemprov Jangan Pasang Badan Buat Pemain