Jumat,  17 May 2024

Klaim Kurang SDM

Hanya Pakai Tiga Alat Cetak, Warga Tangsel Kena Imbas Antrian Bikin e-KTP Di Dukcapil

NS/RN
Hanya Pakai Tiga Alat Cetak, Warga Tangsel Kena Imbas Antrian Bikin e-KTP Di Dukcapil
Antrian Warga Yang Ngurus e-KTP di Tangsel

RADAR NONSTOP- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan mengklaim minimnya SDM dan ruangan sempit yang menyebabkan timbulnya banyak antrian warga saat membuat e-KTP.

Kepala Dinas Disdukcapil Dedi Budiawan mengakui, pihaknya mempunyai alat cetak e-KTP yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun, lantaran minimnya SDM serta ruangan kecil membuat hanya tiga mesin yang bisa difungsikan.

“Sebetulnya alat kita punya sepuluh, rusak dua, jadi ada delapan, dan tiga yang difungsikan, nah kenapa semuanya tidak difungsikan karena terus terang katakanlah SDM tidak ada,” ucapnya saat diwawancarai wartawan lewat sambungan telepon, Rabu (20/2/2019).

BERITA TERKAIT :
Usung Purwakarta Ngahiji, Bos Maranggi H Yetti Mundur dari ASN DKI
Gak Ada Rumah Tapi KTP Jakarta, 92 Ribu Warga Dibuang Dari Data NIK 

Dedi menjelaskan, pihaknya bisa saja meminta bidang lain atau dari staff lain untuk membantu. Namun permasalahannya adalah kecilnya ruang tidaklah cukup untuk menampung warga yang datang di Kantor Disdukcapil.

“Catat Gede-Gede ni. Kan 500 kuota dengan tiga alat sudah penuhnya kayak apa, bayangkan kalau delapan alat,? sudah seribu lebih orang disuruh datang, nggak muat kali bang sampai ke lapangan juga, itu problemnya,” ungkapnya.

Saat ini inovasi sementara yang dilakukan yaitu dengan membuka pelayanan hari Sabtu sampai dengan 13 April. Pasalnya, pendaftaran melalui sistem online baru buka dua minggu antrean di sistem online sudah 5000 orang. Akibatnya banyak warga mengeluh sulitnya daftar online.

“Jangka panjangnya, mudah-mudahan sebelum pemilu, pelayanan khususnya  e-KTP juga KK, KIA dan lainnya akan dilimpahkan, akan didelegasikan ke Kecamatan. Kalau sekarang kan perekaman saja, nanti cetak pun disana, nah baru ketemu dua ribu, alatnya kita sebar satu per kecamatan, di kantor kita satu,” jelasnya.

Budiawan berdalih, bahwa dirinya yang baru menjabat selama delapan bulan, tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas permasalahan ini. “Kok kenapa baru sekarang pertanyaannya. Tanya kadis yang lama, saya baru delapan bulan menjabat,” keluh Budiawan.

Saat dikonfirmasi ke Asda I Rahmat Salam mengenai menumpuknya warga Tangsel untuk mengurus e-KTP, yang disebabkan minimnya alat dan SDM, belum mengetahui prihal tersebut.

“Ohh.. pada numpuk, saya belum tau, nanti saya cek dan saya tanyakan lagi kenapa alat percetakannya cuman berfungsi tiga, saya malah baru tau sekarang,” tukasnya.