RN – Rem blong dan adanya sopir ugal-ugalan menjadi penyebab kecelakaan Transjakarta, busway. Padahal pelayanan transportasi publik harus menjadi kenyamanan bagi penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Transjakarta pernah mengklaim kalau tingkat kecelakaan turun dan berada di angka 0,36 per 100.000 kilometer. Artinya, ada 36 kecelakaan setiap bus melaju sepanjang 100.000 kilometer.
Tapi klaim Transjakarta berbeda dengan data DPRD DKI Jakarta. Disebutkan, sepanjang tahun 2024, tercatat 1.047 kecelakaan, sementara pada 2023 bahkan mencapai 1.298 insiden. Artinya, rata-rata terjadi 2 hingga 3 kecelakaan setiap hari.
BERITA TERKAIT :Geram Banyak Kecelakaan, Gubernur Pramono Akan Evaluasi Transjakarta
Diduga masih tingginya kecelakaan busway karena Transjakarta sebagai BUMD DKI Jakarta tidak bekerja maksimal. Hal ini juga sudah terendus Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Pram sapaan akrabnya berjanji akan melakukan evaluasi. Sekretaris Kabinet (Seskab) era Jokowi ini menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional transportasi publik tersebut.
"Ya, kami mengevaluasi terhadap Transjakarta," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 21 September 2025.
Tapi Pram tidak menyangkal ada beberapa sejumlah kecelakaan terjadi bukan semata-mata karena kelalaian sopir bus, melainkan juga akibat pengendara lain yang kerap menerobos jalur khusus Transjakarta.
"Kadang-kadang kejadiannya karena ada yang motong jalur Transjakarta dan sebagainya," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperbaiki sistem pengawasan dan manajemen keselamatan agar peristiwa serupa tidak terulang.
Menurut Pramono, keamanan dan kenyamanan menjadi faktor penting dalam mendorong warga beralih ke transportasi umum. Ia menyebut, jumlah pengguna Transjakarta dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan.
"Supaya ini juga memberi aman dan nyaman. Karena sekarang ini betul-betul Transjakarta, kenaikan orang menggunakan Transjakarta sudah naik secara signifikan," tuturnya.
Pramono berkomitmen pemerintah provinsi tetap konsisten dalam mengembangkan layanan transportasi publik. "Saya mendorong untuk penggunaan transportasi publik itu meningkat," katanya.
Celaka Lagi
Terbaru, armada Transjakarta menabrak empat rumah toko (ruko) di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (19/9/2025) pagi. Peristiwa itu mengakibatkan enam orang luka-luka.
Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, menjelaskan bus yang terlibat adalah armada operator Steady Safe-SAF 045 dengan rute koridor 11 Pulo Gebang–Kampung Melayu.
“Betul, tadi pagi sekitar jam 05.30 WIB, dan melibatkan bus operator Steady Safe-SAF 045. Terjadi di rute koridor 11, dekat Stasiun Cakung,” kata Ayu. Ia memastikan tidak ada korban jiwa, namun enam orang luka-luka, terdiri dari empat pelanggan, satu pramudi, dan satu warga.
Secara terpisah, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, menyoroti meningkatnya angka kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menegaskan bahwa keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya harus menjadi prioritas utama dalam layanan transportasi publik.
Lebih lanjut, Francine mengungkapkan bahwa jumlah kecelakaan TransJakarta masih tergolong tinggi. Sepanjang tahun 2024, tercatat 1.047 kecelakaan, sementara pada 2023 bahkan mencapai 1.298 insiden. Artinya, rata-rata terjadi 2 hingga 3 kecelakaan setiap hari.
Berdasarkan data, armada busway ada 4.388 unit (Naik 2%) dengan jumlah rute 242. Sementara target untuk tahun 2025 = 406 juta penumpang dan baru terealisasi sekitar 188 juta penumpang.
