RN - Aksi koboi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mulai terlihat. Walau banyak dibenci elit karena sering dicap asal bacot tapi pertumbuhan ekonomi mulai terlihat.
Purbaya sebelumnya mengklaim dan yakin pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 akan moncer dan menopang realisasi setahun penuh hingga 5,2%.
Kini klaim Purbaya terbukti. Data dariBadan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah tembus 5,04 persen year on year (yoy) di kuartal III 2025.
BERITA TERKAIT :Perusahaan Jasa Keuangan Dan Asuransi Lesu, 7,46 Juta Orang Nganggur
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan produk domestik bruto (PDB) dari sisi pengeluaran paling tinggi ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,89 persen secara tahunan. Bahkan, distribusi sektor tersebut ke pertumbuhan ekonomi mencapai 53,14 persen.
"Pada kuartal III 2025, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,14 persen," kata Edy dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/11).
"Komponen ini (rumah tangga) tumbuh sebesar 4,89 persen yang menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat," sambungnya.
Di lain sisi, ada sumbangan dari komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 29,09 persen. Sumber pertumbuhan dari investasi tersebut tercatat naik 5,04 persen yoy pada kuartal III 2025.
Edy menegaskan 82,23 persen PDB kuartal III 2025 berasal dari konsumsi rumah tangga dan PMTB. Ekonomi RI berdasarkan besaran PDB kuartal III 2025 atas dasar harga berlaku adalah Rp6.060 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan senilai Rp3.444,8 triliun.
Ada juga komponen ekspor yang menyumbang 23,64 persen terhadap PDB, konsumsi pemerintah 7,17 persen, dan konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dengan distribusi 1,29 persen.
"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal III 2025, konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan utama atau sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 2,54 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 juga ditopang oleh komponen net ekspor dengan sumber pertumbuhan 2,15 persen dan PMTB 1,59 persen," tuturnya.
Sementara itu, menurut lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yang mencapai 1,13 persen. Pertumbuhan ekonomi juga ditopang lapangan usaha perdagangan 0,72 persen, informasi dan komunikasi 0,63 persen, serta pertanian dengan sumber pertumbuhan 0,61 persen.
BPS menegaskan ekonomi tumbuh positif di semua wilayah Indonesia pada kuartal III 2025. Pertumbuhan di atas capaian nasional terjadi di Jawa sebesar 5,17 persen dan Sulawesi yang tembus 5,84 persen.
"Secara spasial, ekonomi tetap tumbuh di seluruh wilayah Indonesia. Untuk wilayah Sulawesi menunjukkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal III 2025 dibandingkan dengan kuartal III 2024," tandas Edy.
Jika dibandingkan dengan kuartal II 2025 atau secara quarter to quarter (qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 1,43 persen. Sedangkan pada kuartal III 2024 lalu perekonomian Indonesia hanya 4,95 persen year on year.