Minggu,  19 May 2024

Pakistan-India Panas, Penumpang Tujuan Eropa di Bandara Soetta Gigit Jari 

NS/RN
Pakistan-India Panas, Penumpang Tujuan Eropa di Bandara Soetta Gigit Jari 
Bandara Soekarno Hatta.

RADAR NONSTOP - Panasnya konflik antara India dan Pakistan membuat jalur penerbangan ke eropa gagal. Banyak penumpang yang terpaksa gigit jari di Terminal Bandara Soekarno Hatta.

Bukan hanya Eropa, beberapa penerbangan maskapai luar negeri yang menuju Malaysia dan Singapura juga terganggu. 

"Penerbangan saya ditunda besok," tegas seorang penumpang yang hendak menuju Singapura karena membeli tiket dari Eropa.

BERITA TERKAIT :
Jakarta Mulai Kosong, 194.750 Orang Mudik Lewat Bandara Soetta 
Tiket Pesawat Naik Dan Bikin Pusing Pemudik, Menhub Kasih Warning Sanksi Ke Maskapai 

Syarif, penumpang dari maskapai penerbangan dari Belanda transit Bandara Soekarno Hatta menuju Malaysia juga terlantar. "Saya kecewa," akunya.

Beberapa pesawat berbadan lebar antar-benua dijadwalkan melakukan persinggahan untuk mengisi bahan bakar pada Rabu (27/2/2019) malam di Bandar Udara Henri Coanda di Bukares, Rumania. Ini setelah Pakistan menutup wilayah udaranya, kata Perusahaan Nasional Bandar Udara Bukares.

"Akibat situasi di Pakistan, yang juga mengarah kepada perubahan jalur penerbangan untuk pesawat jarak-jauh di daerah itu, malam ini, beberapa pesawat berbadan lebar yang datang dari Asia menuju Eropa dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Henri Coanda," kata CNAB di dalam satu pernyataan pada Rabu.

Air France-KLM dan British Airways termasuk di antara perusahaan penerbangan yang mengubah jalur asli mereka dan empat pesawat Boeing 777 direncanakan mendarat di Romania pada malam hari, kata CNAB, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Xinhua.

Pakistan pada Rabu pagi mengumumkan negara itu telah menutup semua wilayah udara dan bandar udaranya akibat ketegangan di wilayah tersebut dengan India.

Pakistan menembak jatuh dua pesawat jet India, Rabu (27/02/2019), kata juru bicara angkatan bersenjata Pakistan. 

Hal itu terjadi sehari setelah pesawat tempur India menyerang kawasan Pakistan untuk kali pertama sejak perang tahun 1971.

Ketegangan kedua negara telah meningkat sejak bom mobil bunuh diri oleh militan Pakistan di Kashmir yang dikuasai India menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India pada 14 Februari, tetapi risiko konflik meningkat secara dramatis ketika India melancarkan serangan udara terhadap lokasi yang disebutnya basis pelatihan militan.

Serangan itu menargetkan militan Jaish-e-Mohammed, kelompok yang mengklaim sebagai pelaku atas serangan bunuh diri itu. Tetapi saat India mengatakan sejumlah besar pejuang JeM telah terbunuh, para pejabat Pakistan mengatakan serangan udara India itu gagal dan tidak memakan korban.

"Pesawat-pesawat angkatan udara India masuk ke wilayah udara Pakistan, setelah Pakistan melakukan serangan udara di Kashmir yang diduduki India, kata Mayor Jenderal Asif Ghafoor, juru bicara angkatan bersenjata Pakistan.

"PAF menembak jatuh dua pesawat India di dalam wilayah udara Pakistan," katanya dalam sebuah tweet, seperti dilansir dari Reuters.

Salah satu pesawat jatuh di sisi Kashmir India, sedangkan yang kedua jatuh di wilayah yang dikuasai Pakistan, dan pilotnya ditangkap, tambahnya.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan India tidak dapat dimintai komentar.

Para pejabat polisi di Kashmir yang diduduki India mengatakan bahwa dua pilot India dan seorang warga sipil telah tewas setelah sebuah pesawat angkatan udara India jatuh di Kashmir, tetapi tidak mengonfirmasi apakah pesawat itu ditembak jatuh oleh pasukan Pakistan.

Para pejabat India mengatakan tiga jet Pakistan juga memasuki wilayah udara India, sebelum dicegat dan dipaksa berbalik.

Angkatan udara India telah memerintahkan bandara utama Kashmir di Srinagar bersama dengan sedikitnya tiga lainnya di negara-negara tetangga untuk ditutup karena dua insiden itu, kata seorang pejabat.

Pada Selasa malam, Pakistan mulai melancarkan tembakan menggunakan senjata berat di 12 hingga 15 lokasi di sepanjang perbatasan de facto di Kashmir, yang dikenal sebagai Line of Control (LoC), kata seorang juru bicara pasukan pertahanan India.

"Tentara India membalas dan tembakan kami yang terfokus mengakibatkan kerusakan parah pada lima pos dan beberapa jumlah korban," kata juru bicara itu.

Lima tentara India menderita luka ringan dalam penembakan yang berakhir pada Rabu pagi, ia menambahkan.

"Sejauh ini tidak ada korban (warga sipil) tetapi ada kepanikan di antara orang-orang," kata Rahul Yadav, wakil komisaris distrik Poonch di mana beberapa penembakan terjadi.

"Kami memiliki rencana evakuasi di tempat dan jika perlu kami akan mengevakuasi orang ke daerah yang lebih aman," katanya.

Pejabat lokal di pihak Pakistan mengatakan setidaknya empat orang tewas dan tujuh lainnya cedera, meskipun tidak jelas apakah korbannya adalah warga sipil atau militer.