Kamis,  25 April 2024

Jakarta Rawan Konflik, Anies Sebut Hanya Panas di Sosmed

NS/RN/CR
Jakarta Rawan Konflik, Anies Sebut Hanya Panas di Sosmed
Simulasi keamanan jelang pilpres di Jakbar.

RADAR NONSTOP - Menjelang hari H pencoblosan 17 April 2019, situasi Jakarta dinilai panas. Ibukota dinyatakan rawan konflik antar pendukung pasangan capres-cawapres. 

Mabes Polri menyebutkan indeks potensi kerawanan kabupaten/kota berubah setelah dimulainya kampanye terbuka pada 24 Maret 2019.

Kabupaten/kota dengan indeks kerawanan tertinggi pasca-dibukanya kampanye terbuka adalah Tangerang Selatan, Sigi (Sulawesi Tengah), Jakarta Utara, Banggai (Sulewesi Tengah), Donggala, Jakarta Barat, Mentawai (Sumatra Barat), Tanah Datar (Sumatra Barat), Jakarta Timur, dan satu kabupaten di Yogyakarta.

BERITA TERKAIT :
Anies Disuruh Rebut Kursi Gubernur Jakarta, Surya Paloh Ogah Tekor Dua Kali Ya?
Alhamdulillah, Yang Tinggal Di Jakarta Bisa Umur Panjang, IPM Tembus 75 Tahun

Dan wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur menjadi sejumlah kota dengan indeks kerawanan setelah kampanye terbuka dijalankan.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, dalam pengalamannya di Pilkada DKI 2017 lalu, situasi konflik hanya terjadi di media sosial.

"Sehangat-hangatnya Pilkada itu hangatnya di sosmed. Di lapangan tenang-tenang saja, adem-adem saja. Tapi di sosmed ampun, sengat-sengat, kalau di lapangan biasa saja," katanya saat ditemui di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jumat malam.

Anies juga menyebutkan bahwa DKI Jakarta baru saja mendapatkan penghargaan indeks demokrasi.

"Tenang kok, bahkan Jakarta indeks demokrasi nomor satu. Kemarin kami mendapatkan penghargaan (indeks demokrasi) se-Indonesia," jelas Anies.