Jumat,  22 November 2024

'Partai Kita Dukung 01'

Bowo Ngaku Disuruh Siapkan Amplop Oleh Nusron Wahid Untuk Serangan Fajar

NS/RN
Bowo Ngaku Disuruh Siapkan Amplop Oleh Nusron Wahid Untuk Serangan Fajar
Bowo Sidik Pangarso

RADAR NONSTOP - Bowo Sidik Pangarso tidak mau masuk bui sendiri. Politisi Golkar ini membuka siapa dalang soal penyiapan 400 ribu amplop buat serangan fajar. 

Bowo mengakui, dirinya memang diminta oleh partai menyiapkan 400 ribu amplop. "Nusron Wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu. Diminta oleh Nusron Wahid untuk menyiapkan itu," kata Bowo usai menjalani pemeriksaan di KPK.

Dicecar lebih jauh soal amplop yang disiapkan itu, Bowo naik ke mobil tahanan. Dia tak menjawab gamblang apakah amplop-amplop itu juga untuk Pilpres 2019.

BERITA TERKAIT :
Setyo Budiyanto Jadi Ketua KPK, Bakal Geber OTT Ke Koruptor
Golkar Sudah Disahkan Kemkum, Gugatan Ke Bahlil Tetap Jalan

"Yang jelas partai kita dukung 01," kata Bowo menjawab pertanyaan soal tujuan menyiapkan amplop.

Bowo adalah anggota Komisi VI DPR. Dia ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung. 

Asty diduga memberi suap agar Bowo membantu proses perjanjian antara PT HTK dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog). Perjanjian itu ialah penggunaan kapal PT HTK untuk distribusi pupuk PT Pilog.

Total ada Rp 1,5 miliar yang diberikan Asty dalam 6 kali pemberian. Selain itu, Asty memberikan duit Rp 89,4 juta kepada Bowo lewat Indung saat terjadinya operasi tangkap tangan (OTT). Duit itu diduga sebagai pemberian ketujuh.

Selain itu, Bowo diduga menerima gratifikasi Rp 6,5 miliar dari pihak lain. Nah, duit Rp 1,5 miliar dan Rp 6,5 miliar itulah yang diduga berada di dalam 400 ribu amplop serangan fajar yang disita KPK tersebut.