RADAR NONSTOP - Pemilu serentak 2019 terus minta tumbal. Kali ini adalah Yaya Suhaya wafat.
Pria 71 tahun ini wafat saat mengawal hasil rekap suara dari TPS 04 Desa Cilewo ke Kecamatan Telagasari.
"Beliau meninggal di rumah sakit. Penyebabnya diduga karena kelelahan," ujar Ketua KPU Kabupaten Karawang Miftah Farid, Jumat (19/4/2019).
BERITA TERKAIT :Civil Society Minta KPU Tidak Diintervensi Opini Liar Pasca Pilkada DKJ
Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
Miftah menuturkan, meski sudah renta, Yaya sudah dua hari kurang tidur. Sejak Selasa (16/4), Yaya sibuk mempersiapkan pencoblosan.
Bahkan hampir 48 jam, ia bekerja menjaga logistik pemilu hingga menghitung surat suara termasuk merekap dan menyalin form.
Menurut Miftah, tak sedikit anggota KPPS yang kelelahan karena jam kerja yang panjang.
"Kami pun akan menyampaikan hal ini ke KPU RI, karena banyaknya (anggota) KPPS yang meninggal dunia," kata Miftah.
Yaya yang mulanya cekatan bekerja, mulai mengalami penurunan pada Kamis malam (18/4). Menurut Asep, Yaya terlihat tersengal-sengal setelah mengantar surat suara dari TPS ke Kecamatan.
"Sejak siang, beliau hilir mudik menyebarkan undangan C6 ke rumah-rumah warga. Dari sore sampai malam lanjut menyiapkan TPS dan ikut menjaga logistik sampai pagi," kata Ketua KPPS Kecamatan Telagasari, Asep.
Menurut Asep, warga kemudian membawa Yaya ke rumahnya. Lantaran kondisinya tak membaik, Yaya dibawa ke RSUD Karawang. Namun, pria yang berprofesi sebagai penghulu itu meninggal.