Jumat,  10 May 2024

Kenapa Suara Prabowo Berkurang? #SaveOurDemocracy Riuh di Twitter

NS/RN
Kenapa Suara Prabowo Berkurang? #SaveOurDemocracy Riuh di Twitter

RADAR NONSTOP - Hastag #KpuJanganCurang diganti menjadi #SaveOurDemocracy. Netizen tetap mengkritik KPU yang dinilai tidak netral.

Apalagi, ada dugaan salah input itu merugikan Prabowo. Misalnya suara Prabowo berkurang dan suara Jokowi malah naik. 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengakui adanya perbedaan data pada sistem informasi perhitungan suara (Situng) dengan dokumen C1 asli di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi mengatakan, hingga kemarin (19/4), ada lima TPS di lima daerah yang dilaporkan salah input dokumen C1 di aplikasi Situng. Yakni Maluku, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur. 

BERITA TERKAIT :
PPP Jadi Parpol Gurem Makin Nyata, Alibi Migrasi Suara Saat Sidang MK Gak Terbukti 
Sidang Pelecehan PPLN Ketua KPU Tertutup, Hasyim Selamat Dong

Kekeliruan angka di situng ramai dibicarakan di media sosial. Di TPS 17 Jempong Baru Sekarbela, Kota Mataram, perolehan suara Prabowo-Sandi tertulis 159 di Situng. Sementara di C1 tercatat 189 suara. Kemudian di TPS 093 Bidara Cina, Jakarta Timur, perolehan suara Prabowo Sandi tercatat 56, sementara di C1 tertulis 162 suara.

Di aplikasi percakapan juga banyak beredar video pengecekan hasil situng. Misalnya di TPS 20 Dumai Kota, Kota Dumai, Riau. Suara Prabowo-Sandi yang diimput tertulis 41. Sementara angka perolehan di foto formulir C1 141.

Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan, kesalahan input data ini agak janggal dan terkesan disengaja.

Menurut Andre, sebagian besar KPU salah menginput data hanya di suara Prabowo-Sandi, sedangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf minim kesalahan dalam input data.

“Kalau salah input, kenapa Pak Prabowo terus yang salah input. Kalau salah input itu kan random, ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo,” kata Andre di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat, 19 April 2019.

Dikatakan Andre, saat ini data resmi di website KPU yang semestinya menjadi acuan masyarakat. Karena itu, relawannya akan bekerja tanpa henti untuk memantau input data di KPU jangan sampai ada kecurangan.

“Relawan Kami, pendukung kami akan terus mempelototi 1 per 1, dari input data yang dilakukan oleh KPU,” katanya.

“Kami pun juga mendapatkan informasinya dari masyarakat-masyarakat yang punya suara di TPS C1 di TPS mereka, cek di situng KPU sesuai atau tidak inputnya,” tandas Andre.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid juga menyatakan hal serupa. Politisi PKS itu meminta agar KPU benar-benar serius mengoreksi kesalahan input data.

“Demi legitimasi Pemilu dan hasilnya, masalah ini harus serius dikoreksi,” kata Hidayat melalui akun Twitter miliknya, @hnurwahid.

“Wajarnya kalau kesalahan itu bukan krn rekayasa, maka akan terjadi pd keduapihak. Anehnya juga kecurangan2 rekap perolehan suara, hanya terjadi atas Capres no 02. #SelamatkanAmanatRakyat,” tandas Hidayat.

#KPU   #TPS   #Suara