Jumat,  22 November 2024

Massa Mirip Ninja Coreng Aksi Damai May Day, Kelompok Black Bloc?

NS/RN
Massa Mirip Ninja Coreng Aksi Damai May Day, Kelompok Black Bloc?
Massa pakaian hitam-hitam dibotaki polisi di Bandung, Jabar.

RADAR NONSTOP - Massa berpakaian hitam-hitam dan memakai masker topeng kain hitam mencoreng aksi May Day. Bargaya mirip Ninja, mereka beraksi di Hari Buruh Sedunia di berbagai kota.

Bahkan, massa hitam-hitam itu melakukan perusakan. Di di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (1/5/2019), massa berpakaian serba hitam ini dikatakan polisi telah menyusupi demonstrasi kaum buruh. 

Setelah dicek ternyata aksi itu dilakukan para bocah SMP hingga tingat perguruan tinggi. Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menuding kalau aksi massa itu menyusup.

BERITA TERKAIT :
Bandung Raya Marak Upal, Pecahan Rp 50 Ribu Palsu Beredar 
Pria Mata Keranjang Jadi Sasaran, Digoda Lewat Aplikasi Kencan Lalu Dikasih Racun Tikus

Mereka melakukan aksi vandalime terhadap mobil dan fasilitas umum di sekitar Monumen Perjuangan. Alat-alat sepeti cat semprot hingga double stik disita. 

Dari total 619 orang, ada 605 pria dan 14 wanita. Di antara jumlah itu, 326 orangnya berusia dewasa dan 293 orang di bawah umur. Mereka kemudian digunduli oleh polisi, kecuali yang perempuan.

Mereka dikumpulkan di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung. Mereka akan dipindahkan ke Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor.

Di Surabaya, muncul pula massa berpenampilan hitam-hitam. Ulah mereka juga sama, bikin rusuh. Tanpa banyak bicara, massa berpakaian hitam-hitam ini langsung melakukan aksi duduk di depan Gedung Negara Grahadi tempat massa buruh merayakan May Day, Rabu (1/5/2019).

Di Makassar, massa berpakaian hitam-hitam juga beraksi. Kata juru parkir di wilayah Panakukang, 20 orang berpakaian hitam merusak spanduk reklame, mencoret dinding, dan melempar batu serta balok. Mereka juga melontarkan kata-kata makian. 

Dua orang diamankan karena melempari restoran cepat saji dan merusak fasilitas umum. Keduanya bernama Andika (23) dan Fauzi (22).

Gerombolan tersebut terlihat membawa bendera hitam dengan logo huruf 'A'. Simbol seperti itu umum dipahami sebagai simbol kelompok penganut anarkisme. 

Ragam anarkisme bervariasi. Paham ini menentang setiap kekuatan negara. Entah apakah lambang yang mereka usung sesuai dengan ideologi mereka atau tidak, belum ada kepastian sejauh ini. 

Lempari Polisi 

Kelompok hitam-hitam bukan hanya di Bandung, Surabaya dan Makassar tapi di Prancis juga muncul. Saat warga Prancis mempringati May Day untuk memprotes kebijakan Presiden Emmanuel Macron, massa hitam-hitam muncul.

Dilansir Reuters dan AFP, Rabu (1/5/2019), anggota serikat buruh setempat dan demonstran 'rompi kuning' turun ke jalanan berbagai kota Prancis saat peringatan Hari Buruh Internasional. Aksi ini digelar beberapa hari setelah Presiden Macron menguraikan proposal kebijakannya termasuk rencana pemotongan pajak sekitar 5 miliar Euro (Rp 78,9 triliun).

Situasi memanas setelah kemunculan sekelompok demonstran berpakaian serba hitam yang memakai jaket berpenutup kepala (hoodie) dan bermasker dalam aksi di Paris. Gerombolan ini muncul di depan aksi May Day yang digelar secara tertib.

Gerombolan bermasker itu melempari polisi dengan botol dan benda-benda lainnya. Tayangan televisi setempat menunjukkan kaca jendela sebuah van pecah akibat aksi ini.

AFP melaporkan bahwa kepolisian antihuru-hara mengerahkan sejumlah granat khusus bernama 'stingball untuk membubarkan gerombolan itu. Granat ini tergolong sebagai alat pengendali massa yang kontroversial. 

Jika dilemparkan ke jalanan, granat ini akan melepaskan rubber pellet, semacam buritan karet yang memicu sensasi terbakar pada kaki orang-orang yang berada dalam radius 15 meter.

Kepolisian Prancis, pada Selasa (30/4) waktu setempat, telah memperingatkan potensi pecahnya bentrokan dalam aksi May Day. Polisi secara khusus menyebut kelompok anarkis sayap kiri jauh, yang dikenal sebagai 'Blok Hitam' atau 'Black Bloc', yang kerap kali memicu aksi anarkis dalam unjuk rasa.