RADAR NONSTOP - Warganet shock menyaksikan ruangan dan perangkat yang digunakan KPU untuk Sistem Informasi Penghitungan (Situng).
Kondisi ruangan dan perangkat Situng itu diekspos media saat Ketua Bawaslu Abhan dan jajarannya meninjau ruangan itu yang berada di gedung KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019) lalu.
Tak hanya dalam bentuk foto, namun juga video. Beragam komentar pun bersemburan.
BERITA TERKAIT :Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Kasak-Kusuk Mr A Dongkel Kursi Wali Kota Jakpus
"WARNING ..!!! Semua pada kaget lihat video ketua KPU tunjukkan ruang IT KPU. Saya perlu informasikan itu bukan ruang IT KPU, tapi operator CCTV KPU. IT KPU tidak bertempat di kantor KPU, tapi disebuah gedung di sekitar Thamrin yg dikendalikan hacker Dani Firmnasyah. KPU MENIPU RAKYAT !!!" kicau @SiIvy_Riau02 seperti dikutip dekannews.com, Kamis (2/5/2019).
"Kami sudah infokan bahwa di gedung KPU itu ibarat hanya penerimam karena semua database Situng dikirimkan dari daerah depan gambir," kata @do_ra_dong.
"Hendaknya @bawaslu_RI Merekomendasi Segera lakukan AUDIT FORENSIC Digital oleh Tim IT independent dari Ahli IT Perguruan Tinggi @bpkri @KPK_RI : >Script Program Aplikasi >Security Client/User Interface >IP Address Connection LAN/WAN >Storage System Database >Operator TerSumpah," kata @777_Stealth.
"Ruangan penginput datanya sungguh ajaib. Apanya yg diinput kalau gak ada berkas2nya? Belum lagi programnya menoleransi error. Program apa sih yg dipakai? Errorable 4.0?" kritik @NurlelySiregar.
Untuk diketahui, ramainya tudingan salah input data formulir C1 oleh KPU ke Situng-nya di laman pemilu2019.kpu.go.id, membuat Bawaslu mendatangi KPU untuk mengecek sitem tersebut pada Jumat (26/4/2019) lalu.
Tudingan muncul karena salah input itu cenderung menguntungkan pasangan 02 Jokowi-Ma'ruf Amin dan merugikan pasangan 02 Prabowo-Sandi, karena salah input itu menambah jumlah perolehan suara pasangan 01 dan menyunat perolehan suara 02 dari hasil pemungutan suara pada 17 April 2019 lalu,
Salah input ini membuat pendukung 02 mengkritik keras kinerja KPU, bahkan menudingnya tidak netral karena diduga berpihak ke 01. Celakanya, tuntutan Badabn Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi agar sistem IT KPU diaudit forensik, hingga kini diacuhkan KPU. Ketua KPU Arief Budiman bahkan berulang kalu mengatakan kalau salah input itu hanya human error.
Dengan didampingi Arief dan komisioner KPU Hasyim Asyari, Bawaslu diajak ke ruang IT KPU. Di sini Ketua KPU itu mengatakan kalau ruang tersebut digunakan untuk mengontrol jaringan.
"Ini untuk mengontrol jaringan saja," kata Arief.
Pemantauan lalu dilanjutkan pada ruang server KPU. Sayang, di dalam ruangan ini media tidak diperkenankan masuk lebih dalam, dan setelah itu pemantauan dilanjutkan ke lantai atas KPU.
Sebelumnya, Komisi Informasi Pusat RI (KIP) juga telah menyambangi kantor KPU. Sama seperti Bawaslu, kedatangan KIP juga untuk melakukan pengecekan server dan sistem IT.
"Kami udah cek server, mencek tenaga-tenaga yang digunakan dan semua ada di sini dan saya kira ini menunjukkan bangsa ini berdaulat dan KPU sangat berdaulat," ujar komisioner KIP Romanus Ndau di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Tudingan miring warganet pendukung pasangan 02 ini ditanggapi seorang pakar IT yang juga pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi.
"Waktu saya bantu KPU pada 2015, server2 ada di gedung KPU. Ada ruangan khusus untuk data center. berisi rak2 dengan server2," katanya melalui @ismailfahmi.