RADAR NONSTOP - Kasus mobil ambulans Partai Gerindra yang berisi batu sebagai frammingalias pembingkaian satu fakta dengan kasus tertentu. Sangat keterlaluan dan jahat luar biasa.
Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon di komplek DPR RI, Jakarta (27/5/2019).
"Upaya framming, apalagi kalau dilihat batunya ada sepuluh [buah], lalu ada Gerindra, dan seperti teroris pakai senjata laras panjang aparatnya ditutup wajahnya. Ini keterlaluan dan lebay. Jangan berusaha lakukan frammingseperti itu, ini frammingjahat oleh oknum," tuturnya.
BERITA TERKAIT :Jatuh Bangun Ariza Bisa Jadi Cermin Politisi Lokal Jakarta Yang Mau Melenting Ke Atas
Ariza Memang Hoki, Dapat Hadiah Jabatan Wakil Menteri
Fadli memastikan akan ada bantuan hukum bagi sopir dan mereka yang membawa ambulans itu. Sebab, mereka dianggap tak bersalah. Ia meminta agar mereka tak dikriminalisasi karena sedang menjalankan tugas kemanusiaan.
"Berita soal ambulans Gerindra ini lakukan mengumpulkan batu ini apa. Sebelumnya cek ambulans ini tak ada. Pasti mau berikan pembunuhan karakter pada Gerindra, mau framming itu ke kami niatnya jahat. Ambulans ini, pakai senjata ini, lebay enggak?" Kata Fadli.
Mobil ambulans berlogo Partai Gerindra yang ditemukan membawa beberapa batu saat aksi 21 dan 22 Mei adalah milik PT Arsari Pratama.
Dalam kasus itu, polisi menetapkan lima orang menjadi tersangka, antara lain Yayan Hendrayana alias Yayan, Obby Nugraha alias Obby, Iskandar Hamid, Syamrosa, dan Surya Gemara Cibro.