RADAR NONSTOP - Suhu politik Timur Tengah mendidih. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, menggalang dukungan untuk menghabisi Iran.
Jika ini terjadi bisa saja insiden Perang Teluk akan terulang. Ajakan itu disampaikan Salman kepada negara-negara Arab terkait tudingan Iran menyerang instalasi-instalasi minyak mereka.
Ajakan Raja Salman disampaikan dalam pembukaan KTT darurat untuk membahas situasi di wilayah Teluk. Dalam KTT itu, hadir para pemimpin negara-negara Arab.
BERITA TERKAIT :Karier Legenda Liverpool Suram
Roberto Mancini Terima Pesangon Ratusan Miliar
Dilansir dari AFP, Jumat (31/5/2019), KTT yang berlangsung di kota Mekah itu digelar setelah Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton mengatakan Iran hampir pasti berada di balik sabotase empat kapal tanker minyak, termasuk dua kapal Saudi di perairan lepas pantai Uni Emirat Arab, bulan ini. Teheran sendiri telah membantah tuduhan tersebut.
Saudi saat ini tengah dihadapkan pada serangan-serangan drone dari kelompok pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran. Serangan tersebut mengakibatkan penutupan sementara sebuah jalur pipa minyak.
"Tidak adanya respons yang tegas terhadap tindakan sabotase Iran di wilayah itu telah mendorongnya untuk melanjutkan dan memperkuat mereka seperti yang kita lihat hari ini," kata Raja Salman.
Raja Salman menuding perbuatan Iran itu sebagai tindakan kriminal. Dia pun menyebut negara-negara Arab harus bekerja sama untuk menjaga keamanan kawasan.
"Tindakan kriminalnya baru-baru ini ... mengharuskan kita semua bekerja serius untuk menjaga keamanan dan pencapaian GCC (Dewan Kerjasama Teluk)," imbuh Raja Salman merujuk pada serangan terhadap instalasi-instalasi minyak di Teluk.
Pemerintah Saudi sebelumnya telah mengecam apa yang disebutnya sebagai intervensi Iran dan menuntut ketegasan atas serangan-serangan terhadap tanker dan pipa-pipa minyak di Teluk.