RADAR NONSTOP - Blunder Tuty Kusumawati menysasar ke mana-mana. Anehnya, Kepala Dinas PPAPP itu mendapatkan daftar ormas dari google.
Diduga Dinas PPAPP memang tidak punya data kalau mereka mencari daftar ormas di google. Atau Tuty tidak bisa koordinasi dengan dinas lain.
Kabar beredar, Tuty adalah salah satu pejabat kesangan Ahok. Bahkan, dia dituduh ada dugaan unsur sengaja dalam mengundang Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
BERITA TERKAIT :Veronica Resmi Dilantik, Orang Sabar Selalu Berkah
Ahok Protes RK-Suswono Dielus-Elus Saat Pelantikan Pimpinan DPRD Jakarta
Padahal, HTI sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang karena dianggap mengancam keutuhan NKRI per Mei 2017.
Muslimah HTI masuk dalam daftar undangan rapat yang rencananya digelar 14 Juni 2019. Undangan itu menjadi viral dan menyasar Anies Baswedan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI, Chaidir, menuturkan, pembuat undangan, seorang kepala seksi di Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), mengaku memperoleh informasi keberadaan Muslimah HTI dari mesin pencari Google.
"Mereka membrowsing unsur-unsur lembaga sosial masyarakat yang berkaitan dengan gender," kata Chaidir di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa 18 Juni 2019.
Saat pencarian di Google, kepala seksi itu menemukan Muslimah HTI dan menganggap layak untuk diundang. Padahal, Chaidir berujar, HTI sudah dilarang di Indonesia dan didiskualifikasi. Karena itulah, BKD menganggap kepala seksi itu lalai.
"Tidak tahu sama sekali bahwa perubahan terhadap lembaga tersebut sudah didiskualifikasi oleh pemerintah, dan sayangnya, di Google itu masih ada," ujar Chaidir.
Kepala Dinas PPAPP Tuty Kusumawati langsung melaporkan kelalaian itu ke BKD begitu surat dan lampiran daftar undangannya itu viral di media sosial. Tindak lanjut dari laporan itu adalah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) untuk kepala seksi itu selain membatalkan surat undangan.