Jumat,  22 November 2024

Kebut Penataan Geometrik Jalan, Pemkot Tangerang Fokus RPJMD 2019-2023

Tim
Kebut Penataan Geometrik Jalan, Pemkot Tangerang Fokus RPJMD 2019-2023

RADAR NONSTOP- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kini tengah fokus melakukan penataan geometrik jalan. Penataan tersebut dilakukan di persimpangan jalan yang menjadi titik kemacetan jalan raya di Kota Tangerang.

Berdasarkan data Bappeda, terdapat 26 titik persimpangan jalan yang telah didentifikasi menjadi penyebab kemacetan. Persimpangan rawan macet itu diantaranya berada di Jembatan Tanah Tinggi, Maulana Hasanudin, Jalan Imam Bonjol, Mall Shinta.

Terdapat pula titik kemacetan di Kavling Pemda, Pertigaan Gondrong, M Yoha, Jalan Rasuna Said, Kawasan Stasiun Tangerang, Juru Mudi Halim Perdana Kusuma, Simpang 7, Perum Metro Permata, Banjar Wijaya atau Royal, Rawa Kambing, Selapanjang, Cemara.

BERITA TERKAIT :
Calon Wakil Bupati Tangerang Jadi Ledekan Mendagri, Irvansyah Gak Paham Inflasi Mau Jadi Kepala Daerah
Video Penjarah Truk Bentruk Teluk Naga Banten Beredar, Ini Kata Polisi...

Ada beberapa titik lagi terdapat disepanjang Jalan Gatot Subroto, yakni di Gajah Tunggal, Siliwangi, Annisa dan Telesonik, Sutomo, Larangan Cipadu, M Thamrin, dan Pertigaan Sudirman Benteng Betawi. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) memaparkan, penataan geometrik jalan tersebut terus dikebut.

Menurutnya, penataan geometrik itu lantaran merupakan salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Tangerang tahun 2019 - 2023.

"Penataan geometrik ini merupakan salah satu RPJMD Pemkot Tangerang 2019-2023. Sebab permasalahan lalu lintas yang sering dijumpai di jalan raya adalah kemacetan lalu lintas kendaraan, kenyataan ini merupakan fenomena yang harus dijawab oleh Pemerintah Daerah khususnya Kota Tangerang,"Said Endrawiyanto, Jum'at (19/7/2019).

Lebih lanjut, Said menegaskan bahwa kemacetan lalu lintas bisa diakibatkan banyak faktor yang berasal dari sarana maupun prasarana jalan. 

Namun, kata Said, banyak hal lain yang perlu diperhatikan seperti efek dari pengaturan lalu lintas yang kurang optimal, kecelakaan, adanya demand lalu lintas yang terlalu tinggi yang tidak mampu ditampung oleh prasarana jalan.

"Yang menjadi perhatian itu tingginya permintaan perjalanan kedaerah komersial, seperti mall, pasar atau pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. Ada juga perkantoran dan fasilitas pelayanan umum lainnya tidak lepas dari perhatian kami,"tuturnya.

Bappeda memprediksi jika kemacetan tersebut terus-terusan dibiarkan, dipastikan akan berakibat fatal hingga merugikan keuangan yang diprediksi sampai trilyunan.

Guna mengantisipasi hal itu tidak terjadi, Bappeda berupaya meningkatkan pembenahan agar tidak menimbulkan tingkat produktivitas masyarakat turun, dan tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar. (ADV)

#Tangerang   #Bappeda   #