RADAR NONSTOP - Perompakan kapal kargo Korea Selatan (Korsel) mengguncang dunia maritim. Kejadian yang terjadi di Selat Singapura itu dibantah.
Singapura malah menyatakan perompakan terjadi di wilayah Indonesia.
Otoritas Pelabuhan dan Mari tim Singapura (MPA) meluruskan pemberitaan awal yang menyebutkan lokasi perompakan terjadi di dekat Selat Singapura. Kepada The Strait Times, MPA mengabarkan,bahwa insiden itu terjadi dekat Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Indonesia.
BERITA TERKAIT :Ngaku Leasing Rampas Motor, Jakarta Rawan Rampok
Perumahan Elit PIK Disatroni Begal Berpistol, Duel Dengan Sekuriti Dan Nyebur Ke Danau
Menurut MPA, dia mendapat informasi dari Penjaga Pantai Korea, jika insiden itu tejadi di Laut China Selatan dekat Kepulauan Anambas. “Kejadian perompakan tidak terjadi di perairan Singapura. Lokasi dekat Kepulauan Anambas, Riau,” bunyi pernyataan MPA seperti dilansir Rakyat Merdeka.
Kepolisian Laut Singapura juga enggan memberikan penjelasan mengenai detail kejadian kepada media.
Kapal barang CK Bluebell sebelumnya diberitakan Kantor Berita Korsel, Yonhap, di rompak dekat Singapura. Digambarkan para pembajak yang dilengkapi dengan senjata api itu, menyerang kru dan merebut kapal berbobot 44.132 ton tersebut sekitar pukul 04.25 waktu setempat. Perompak menjarah uang tunai hingga 10.394 poundsterling atau sekitar Rp 180 juta.
“Biasanya kapal melaju dalam kecepatan di bawah 15 knot. Tapi kapal yang digunakan para bajak laut mendekat dengan kecepatan di atas 20 knot. Setelah itu, tujuh pelaku yang memegang senjata naik kapal dan menyerang para kru selama sekitar 30 menit,” terang pejabat kementerian Kelautan Korsel.
“Para perompak bersenjata menghabiskan hingga 30 menit di atas kapal yang menuju ke Brasil,” KBS World Radio melaporkan.
Jumlah aksi pembajakan telah menurun di jalur laut yang sibuk melintasi perairan Singapura, Malaysia, dan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kapal kargo, yang menuju kota Incheon dari Brazil, melanjutkan rute yang dijadwalkan setelah serangan tersebut.
Selat Singapura terletak di antara Singapura dan Batam. Selat ini sangat sibuk karena menyediakan jalan lintas laut ke Pelabuhan Singapura. Sebanyak 2.000 kapal dagang melintasi perairan setiap hari.
Jalur air yang mengarah ke Selat Malaka, perbatasan Malaysia, sudah rawan pembajakan selama bertahun-tahun.
Baru-baru ini, patroli gabungan oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura memperpanjang peningkatan keamanan pada kapal-kapal yang melintas. Langkah-langkah itu memicu penurunan tajam angka pembajakan