RADAR NONSTOP - Insiden rusuh di Papua membuat para perantau enggan balik lagi. Mereka umumnya trauma dengan kerusuhan.
Ada sekitar 170 pengungsi dari Wamena yang tiba di Baseops (DAAU) Pangkalan Udara atau Lanud Sultan Hasanuddin, Rabu, (2/10). Para pengungsi itu mengaku tidak mau kembali ke bumi cendrawasih karena trauma.
Seperti diberitakan Fajar.co.id (Jawa Pos Group), Para pengungsi tiba sekitar pukul 13.13 Wita dengan menggunakan Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara Skuadron Udara 32 Malang. Mereka diturunkan di Lanud Sultan Hasanuddin untuk didata dan beristirahat sejenak, sambil menjalani pemeriksaan kesehatan bagi yang sakit.
BERITA TERKAIT :Survei WRC: Kantongi Elektablitas Hingga 57,4 Persen, Pasangan Willem Wandik - Aloysius Giyai Berpotensi Menang Pilgub Papua Tengah
Duel Brimob Vs TNI AL, Lima Pasukan Terluka
Tak hanya warga asal Sulsel, warga asal Jawa Timur juga sempat diturunkan dan diberi makan di Lanud Sultan Hasanuddin. Beberapa orang di antaranya nampak dipapah dan ditandu oleh tim kesehatan serta relawan yang sejak pagi standby.
Salah seorang warga Probolinggo, Ramadhani mengatakan ia datang bersama istri dan orang tuanya dari Wamena. Dia mengaku sangat bersyukur bisa dipulangkan, apalagi saat ini istrinya dalam kondisi hamil muda. Dia mengatakan memutuskan pulang ke kampungnya karena trauma dengan keadaan di sana. Bahkan ia mengaku sudah tak ingin lagi kembali ke sana.
“Sudah tidak mau lagi kembali ke sana. Kita trauma,” akunya saat menemani istrinya, Sri Haryati yang tengah mendapat penanganan dari tim medis.
Diakuinya meski rumahnya tak dibakar, tapi kondisi rumahnya diobrak-abrik. “Jadi rumah yang saya tempati ini berdiri di atas tanah milik warga sana. Itu saya sewa, mungkin itu sebabnya tidak dibakar,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI AU Sultan Hasanuddin, Kolonel Bambang Sudewo mengatakan untuk hari ini ada sekitar 170 pengungsi yang tiba hari ini. “Ada 170 pengungsi yang tiba hari ini, 50 warga Sulsel dan 120 orang warga Jawa Timur,” katanya.
Bagi warga Sulsel selanjutnya mereka di bawa ke Asrama Haji sambil didata untuk dipulangkan di kampung halamannya masing-masing. Sementara warga Jawa Timur selanjutnya diterbangkan dengan pesawat yang sama, setelah mendapat pemeriksaan kesehatan dan makan siang.