Jumat,  29 March 2024

Heru Warning Pendatang Baru, Perantau: Kami Ini Bukan Sampah Di DKI

RN/NS
Heru Warning Pendatang Baru, Perantau: Kami Ini Bukan Sampah Di DKI
Heru Budi Hartono.

RN - Jakarta memang masih menjadi temmpat gurih untuk mengadu nasib. Selain peluang lebih banyak, UMR di Jakarta juga besar ketimbang di daerah.

Di tahun 2023 ini, diprediksi jumlah pendatang baru pasca mudik balik Lebaran akan mengalami peningkatan sebanyak 20%-30% atau sekitar 36.000-40.000 jiwa.

Jumlah pendatang baru ke Jakarta pasca-mudik balik Lebaran pada tahun 2020 mencapai 24.043 jiwa. Pada tahun 2021 mengalami penurunan 19,95% yaitu sebesar 20.046 jiwa. Sedangkan di tahun 2022 naik sebesar 27,05% yaitu 27.478 jiwa.

BERITA TERKAIT :
67.955 Prajurit TNI Kawal Pemudik, Bandit Dan Begal Jangan Coba-Coba Bikin Gaduh
Benahi Jalur Rusak, Pemkot Bekasi Siap Hadapi Pemudik

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta warga yang berniat datang ke DKI Jakarta telah memiliki pekerjaaan. Pasalnya, kata dia, Pemprov DKI Jakarta tidak dapat melarang orang untuk datang dan hendak tinggal di Ibu Kota.

"Mereka kan punya hak untuk datang, cuma kita minta mudah-mudahan yang datang itu sudah ada pekerjaan yang pasti dan seterusnya," kata Heru Budi Hartono di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Heru menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serius dalam menata administrasi kependudukan (adminduk) warga pendatang di Ibu Kota.

Bahkan, kata dia Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta akan menjalin kerja sama dengan kota/kabupaten yang penduduknya banyak melakukan perpindahan dari daerah asal ke Jakarta.

"Jadi kan nanti dinas sosial kerja sama. Dinas sosial itu kerja sama dengan kabupaten kota setempat," ucap mantan Wali Kota Jakut yang biasa disapa HBH ini.

Ditemui terpisah, Warno warga asal Kebumen, Jawa Tengah mengaku, dirinya ke ibukota untuk mencari kerja. "Janganlah kami jadi musuh, kami inikan cuma cari makan," tegasnya.

Ucapan pejabat DKI soal perantau kata dia, sanngat menyakitkan. "Ada kesan kita ini sampah masyarakat. DKI kan Indonesia juga, kalau di daerah ada peluang kerja buat apa kami ke sini," tegas jebolan kampus swasta di Jateng ini.

Mantan aktivis mahasiswa ini yakin seluruh perantau yang ada di DKI masih belum ada jaminan mendapatkan kerja atau tidak. "Jadi kalau kami datang banyak syarat aneh ya, apa pejabat itu tidak pernah baca UU dan Pancasila bagaimana memanusiakan manusia," sindirnya. 

Pendidikan Rendah 

Diketahui, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta tengah melakukan pendataan warga dari luar DKI Jakarta atau warga pendatang pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023.

Menurut Kepala Disdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin, pendataan ini bakal menyasar dua tipe pendatang yang masuk ke Jakarta. 

Dua tipe ini antara lain, pendatang yang ingin menetap dan pendatang yang tak menetap permanen (non permanen) di Jakarta.

"Iya pendataan itu untuk mereka yang datang ke DKI Jakarta. Ada dua tipe, pertama, mereka ingin menetap. Kedua, mereka penduduk yang non permanen," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 26 April 2023.

Budi melanjutkan tren pendatang ke DKI mayoritasnya berasal dari latar belakang pendidikan di bawah SLTA dengan penghasilan rendah. Oleh karena itu, para pendatang perlu memiliki kemampuan atau skill pekerjaan saat menetap.

"Ya memang kalau kita lihat tren pendatang selama 3 tahun ini kita lihat trennya itu 80% dari mereka itu berpendidikan SLTA ke bawah, 50% dari mereka berpenghasilan rendah dan mereka 20% berkonsentrasi di RW kumuh, begitu," terang Budi.
 

#Perantau   #Mudik   #HBH