Surat Edaran Bupati Eka Soal Larangan Usaha Rentenir Gak Ngaruh

RADAR NONSTOP - Surat Edaran (SE) Bupati Bekasi No. 518/406/Dinkop&UKM yang ditandatangani Eka Supria Atmaja tertanggal 29 Januari 2019 tentang larangan Usaha Rentenir atau biasa dibilang 'Bank Emok' rupanya tidak diindahkan.

Pasalnya, hingga saat ini para pegawai pengusaha rentenir itu masih bebas berkeliaran. Padahal pinjaman dari rentenir itu sudah sangat membuat resah dan menyengsarakan masyarakat.

Betapa tidak, banyak masyarakat yang jatuh miskin, karena meminjam uang namun tidak bisa menyetorkan yang akhirnya menjual barang-barang yang ada untuk kewajiban pembayaran angsuran di setiap pekan tersebut.

Salah seorang warga Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Nurdin mengatakan adanya SE larangan dari Bupati tidak berpengaruh, sebab saat ini di Kampungnya 'Bank Emok' makin meresahkan.

"Gak ngaruh ada larangan dari Bupati juga yang ada di sini makin banyak yang menjadi korban 'Bank Emok, " ujarnya, Senin (7/10).

Menurutnya, tidak sedikit warga yang terlilit hutang sampai menjual aset seperti tanah dan rumah, karena 'Bank Emok' sendiri bunganya cukup tinggi.

"Korbannya ada yang jual tanah, ada juga yang jual rumah," bebernya.

Masih kata dia, warga berharap SE Bupati jangan cuma pencitraan saja, artinya ada eksekusi yang melaksanakan di lapangannya untuk menegakan aturan tersebut.

"Pegawai desanya juga cuek, seharusnya para kades yang juga melarang dengan dasar SE Bupati itu," kesalnya.

Sementara Camat Sukakarya Ida Nuryadi tidak mau dimintai keterangan soal maraknya 'Bank Emok' di wilayah kerjanya tersebut. "Jangan, saya nanti salah lagi," singkatnya.

Padahal, seharusnya Camat mengetahui karena SE Bupati tersebut juga ditembuskan ke Camat dan Kepala Desa/Lurah.

BERITA TERKAIT :
Ingatkan Mantan Istri, Farhat Abbas Masih Cinta Nia Daniaty Ya

---

Geruduk Gedung KPK, Mahasiswa: Usut Dugaan Kasus Korupsi di Pemkab Bekasi!

---