Jumat,  22 November 2024

Prihatin Tata Kelola Universitas dan Yayasan, Ratusan Mahasiswa Moestopo Gelar Aksi

BCR
Prihatin Tata Kelola Universitas dan Yayasan, Ratusan Mahasiswa Moestopo Gelar Aksi

RADAR NONSTOP- Ratusan mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atau UPDM (B) kembali menggelar aksi lanjutan menuntut tata kelola kampus yang dinilai carut marut, Kamis (17/10/2019) di kampus Hang Lekir, Jakarta Selatan.

Dalam aksi ini mahasiswa juga kembali menyerukan reformasi menyeluruh di Kampus Merah Putih termasuk menuntut Rektor dan Pembina Yayasan untuk mundur karena tidak mampu bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi selama bertahun-tahun. 

Salah satu perwakilan mahasiswa menyampaikan agar pimpinan rektorat dan yayasan tak berdiam diri melihat kondisi kampus yang memprihatinkan ini. Mereka ingin perubahan total demi mengembalikan marwah pendiri kampus yakni Pahlawan Nasional Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo. 

BERITA TERKAIT :
Pemkot Bekasi Konsen Wujudkan Smart City Tata Kelola Persampahan

"Kami sudah sampaikan surat audiensi kepada pihak rektorat, namun hingga kini jawaban yang diterima adalah mereka sibuk dengan urusan di luar kampus. Bagi kami ini jelas, bahwa pimpinan kampus mengelak untuk membuka keran komunikasi dengan para mahasiswa," ungkap salah satu peserta aksi. 

Mahasiswa dalam orasi menyampaikan bahwa akibat tata kelola yang buruk, dan transparansi aset dan keuangan yang tak akuntabel, menyebabkan penurunan jumlah mahasiswa baru yang sangat signifikan di sejumlah fakultas. Fasilitas maupun sarana prasana pendidikan yang kurang diperhatikan dinilai menjadi salah satu indikator di balik anjloknya jumlah mahasiswa.

"Sangat ironis, kampus Moestopo yang punya sejarah panjang sebagai salah satu kampus tertua, kini seolah terlupakan karena tidak mampu mengaktualkan diri untuk bersaing dengan kampus-kampus lain. Mahasiswa terus merosot tajam akibat tata kelola yang buruk" ungkap mahasiswa dalam orasinya. 

Tak hanya itu mahasiswa juga menyerukan agar tak ada lagi intimidasi dan pembelahan di dalam lembaga kemahasiswaan maupun mahasiswa secara pribadi dalam menyampaikan aspirasi mengenai permasalahan kampus mereka. 

"Hentikan segala intimidasi dan pembelahan terhadap mahasiswa, jangan benturkan sesama kami. Apalagi dengan memanggil preman-preman dengan dalih menjaga keamanan," seru mahasiswa. 

Selain mahasiswa, sejumlah dosen perwakilan beberapa fakultas juga turut ikut hadir bersama mahasiswa. Seperti halnya dengan mahasiswa, para dosen pun ikut menyuarakan kegelisahannya terhadap kondisi fakultasnya masing-masing. 

Sementara itu, kalangan Dosen Fakultas Kedokteran Gigi UPDM (B) mengeluarkan pernyataan tertulis yang mengkritisi pengelolaan perguruan tinggi yang selama ini berjalan.

Mereka berharap dengan adanya aspirasi yang disampaikan pada aksi ini, dapat memberikan solusi yang terbaik bagi segenap komponen yang ada di UPDM (B). 

Rangkaian aksi Mahasiswa Universitas Moestopo hari ini ditutup dengan pembacaan pernyataan tuntutan yang berisi sebagai berikut : 

(1)    Prof. Rudy Harjanto selaku Rektor UPDM(B) dan Pimpinan Tertinggi dari Universitas harus bertanggungjawab penuh atas masalah-masalah yang terjadi di UPDM(B)

(2)    Prof. Thomas Suyatno HARUS MENGUNDURKAN DIRI dari jabatannya selaku Pembina Yayasan UPDM

(3)    Keturunan (alm.) Prof. Dr. Moestopo harus bersatu membangun Yayasan UPDM untuk menyelamatkan masa depan UPDM(B) dengan prinsip Dari, Oleh, dan Untuk UPDM(B) tanpa campur tangan oknum-oknum yang tidak memiliki ikatan sejarah dengan UPDM(B)

(4)    Reformasi Tata Kelola Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip Good University Governance

(5)    Reformasi Yayasan UPDM

(6)    Pengelolaan aset dan keuangan Universitas serta Yayasan yang transparan dan akuntabel;

(7)    Penuhi kewajiban pembangunan fasilitas, sarana, dan prasarana kampus 

Mahasiswa menegaskan jika tuntutan ini tak dihiraukan oleh pihak rektorat dan yayasan, maka mereka akan melanjutkan aksi yang lebih besar