RADAR NONSTOP- Presidium Garda Nasional untuk Rakyat (GNR), Agung Hadi Wibowo merasa heran banyaknya aktivis karbitan yang muncul mengatasnamakan aktivis 98 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pria yang biasa dipanggil Agung Dekil itu mengatakan, pergerakan para aktivis 98 itu perjuangannya tidak hanya di tahun 1998 saja. Kata dia, perjuangannya itu melainkan dari sejak awal tahun 90-an dari forum diskusi hingga advokasi masyarakat.
Agung, pun menceritakan perjalanan perjuangan 98 juga mengalami jatuh bangun. Jatuh lagi dan bangun lagi hingga bisa menggulirkan reformasi.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
Namun perjuangan tersebut kini seolah-olah hanya dimanfaatkan pihak-pihak untuk mencari keuntungan pribadi tertentu dengan mengaku sebagai aktivis 98.
"Sangat disayangkan Gerakan 1998 di klaim banyak orang. Apalagi klaim aktivis yang tidak pernah mengalami perjalanan panjang perjuangannya (aktivis karbitan), dan yang patut disayangkan ada juga yang mengaku aktivis 98 ini melakukan demo mengarah hal-hal tertentu dengan hanya memperkaya diri sendiri dan bukan untuk kepentingan rakyat banyak,"kata Agung Hadi Wibowo.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, bahwa cara-cara seperti itu bukan salah satu program aktivis 98 untuk memberikan kritik kepada pemerintahan.
"Bukan begini caranya, kalau aktivis 98 itu mengedepankan dialog dan diskusi,"jelas Agung Hadi Wibowo, kepada Radarnonstop.co, Senin (21/10/2019).
Tak hanya itu, dedengkot aktivis Forum Kota (Forkot) tersebut pun mengaku malu jika mendengar pergerakan demo yang bermunculan dengan cara menjual nama aktivis 98.
Hal serupa pun disampaikan mantan aktivis Universitas Mercu Buana, Iman. Ia mengaku sedih nama aktivis 98 dijual bukan untuk kepentingan rakyat.
"Aktifis 98 itu elegan, jika ada kebijakan yang dianggap salah dalam pemerintahan seharusnya dilalui dengan cara berdialog, diskusi dan juga mengkritisi melalui media masa sebelum melakukan aksi dijalan. Tapi kalau langsung melakukan aksi turun kejalan itu bisa dibilang preman,"kata Iman.
Sebelumnya beredar informasi ada kelompok gerakan aktivis berencana bakal melakukan aksi demostrasi di Pemkot Tangsel.
Dari sumber Radarnonstop.co, kelompok gerakan itu mengaku-ngaku merupakan aktivis 98 berinisial BN.
Hingga berita ini diturunkan, Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) belum dapat konfirmasi dari pihak terkait. Radarnonstop.co, masih berusaha menanti klarifikasi dari pihak pihak terkait kebenaran kabar tersebut.