RADAR NONSTOP - Wacana nobar (nonton bareng) film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI disambut baik Din Syamsudin.
Bahkan tokoh Muhammadiyah ini menyarankan agar film tersebut ditayangkan seluruh stasiun televisi, nobar digelar di pusat perbelanjaan dan tempat umum lainnya.
“Bagus sekali kalau ditayangkan di televisi, di tempat umum, bahkan bila perlu di mall-mall," ujar Din di Jakarta, Kamis (27/9).
BERITA TERKAIT :Wakil Ketum MUI Marsudi Syuhud Apresiasi Polri yang Gerak Cepat Tangani Peristiwa Bitung
Seruan MUI Boikot Produk Israel, Walikota Tangsel Terserah Maunya Warga
Menurut Din yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemutaran film G30S PKI bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sejarah bangsa.
"Film G30S PKI itu sangat penting ditonton untuk generasi baru yang jelas tidak mengalami dan berjarak jauh dari peristiwa kita," kata dia.
Din menyebut film G30S PKI sangat menggambarkan kebiadaban komunisme di Indonesia pada masanya. Ada nilai positif yang bisa diambil dan tidak boleh dilupakan oleh generasi muda.
“Karena itu sangat menyentuh jantung kenegaraan kita, menyangkut ideologi Pancasila. Maka tetap harus diwaspadai," kata dia.
Din meminta agar pemutaran film ini tidak dikaitkan dengan kampanye atau hiruk pikuk pemilihan presiden. Masih ada hal positif yang diambil dari pemutaran film tersebut.
"Enggak usah dikaitkan dengan kampanye. Tapi jangan karena alasan itu kita menghindar dari penayangannya," tandasnya.
Pemutaran dan nonton bersama film G30S PKI pada tahun ini diwacanakan salah satunya oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Dia menyerukan kepada TNI agar memutar film itu sebagaimana dia lakukan pada tahun lalu ketika masih menjadi Panglima TNI.