RADAR NONSTOP - Seluruh mahasiswa ISTN mengecam skorsing terhadap mahasiswa yang mengkritik kebijakan rektor ISTN. Mahasiswa menilai Rektor ISTN sangat otoriter dan anti demokrasi.
Presiden BEM ISTN Arief Nurahman mengatakan skorsing ini berawal dari upaya mahasiswa yang meminta klarifikasi. Tapi permintaan itu malah dibalas kebijakan skorsing.
"Bahkan kami diintimindasi. Apa salah mahasiswa. Seharusnya di era demokrasi, pendekatan ke mahasiswa dengan cara cara cerdas bukan menekan" kata Arief.
BERITA TERKAIT :Mahasiswa Nilai Ada Fenomena Ijonkan APBD Demi Dulang Suara di Pilkada Kota Bekasi 2024
TPT-M Gelar Dialog, Program Makan Siang Dapat Tumbuhkan Sumber Daya Hulu ke Hilir
Mahasiswa meminta skorsing terhadap 6 mahasiswa dicabut. BEM ISTN juga menuntut diadakannya dialog antar manajemen dan mahasiswa.
Pihaknya sendiri kata Arief sudah berdiskusi dengan para BEM kampus kampus lain se Indonesia. “Kawan2 mahasiswa kampus lain mendukung kami. Mereka menolak kebijakan otoriter itu," tandas Arief.
Mahasiswa menambahkan sikap itu bertolak belakang dengan karakter kampus yang terbuka dan dialog.