Sabtu,  27 April 2024

Pembangunan Kampus Di Sukawangi Bukan Hanya Diduga Tak Berizin, Tapi....

SAR
Pembangunan Kampus Di Sukawangi Bukan Hanya Diduga Tak Berizin, Tapi....
Aksi unjuk rasa warga soal pembangunan Kampus Maritim di Sukawangi beberapa waktu lalu

RADAR NONSTOP - Proyek pembangunan Kampus Maritim di Kampung Gombang, Desa Sukakerta, Kecamatan Sukawangi Diduga terus bermasalah.

Pasalnya, bukan hanya tidak mengantongi izin proyek, pembangunan kampus itu disinyalir menggerus tanah negara untuk lalu lalang kendaraan beratnya.

Hal itu terkuak saat warga menggelar aksi damai di depan proyek dengan mempertanyakan perlengkapan perizinannya. Namun warga juga menemukan adanya dugaan penyerobotan lahan negara yang dikelola Perum Jasa Tirta (PJT).

"Ini Tanah negara di bawah PJT kalau mau dipakai harus ada izin dari PJTnya. Ini disinyalir sudah masuk dalam pidana penyerobotan tanah negara," teriak Heri Widjaya salah seorang tokoh masyarakat setempat saat aksi unjuk rasa itu.

Ditambahkan Heri, dengan adanya pembangunan jembatan untuk keperluan proyek pembangunan kampus diduga telah menyerobot ratusan meter tanah dari bibir aliran sungai milik PJT.

"Kalau di pinggir kali itu kan mutlak punya pemerintah yaitu PJT," bebernya.

Dia berharap dalam hal ini, agar semua pihak yang ada di Kabupaten Bekasi bertindak tegas, agar tidak lagi ada pihak-pihak yang dirugikan.

"Warga berharap kalau bisa tertibkan dan tegakan aturan sesuai undang-undang," harapnya.

Terpisah, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Haryanto membenarkan, bahwa tanah garapan yang digunakan sebagai jembatan untuk proyek itu sebelumnya adalah miliknya. Sedangkan terkait Izin, dirinya mengaku tidak mengetahuinya.

"Iya benar tanah PJT itu tadinya garapan saya. Tapi kalau kami hubungannya hanya penjual garapan saja dengan pembeli. Selanjutnnya soal izin itu urusan pemilik proyek," singkatnya. 

BERITA TERKAIT :
Geruduk Gedung KPK, Mahasiswa: Usut Dugaan Kasus Korupsi di Pemkab Bekasi!
Ketua Forum BPD: Kosongnya 3 Kursi Pucuk Pimpinan di Kabupaten Bekasi Pertama Kali Terjadi Sepanjang Sejarah Republika Ini