RADAR NONSTOP - Tudingan dan alasan terduga pelaku penyerangan terhadap Novel Bawedan membuat publik geleng - geleng kepala dan bertanya - tanya.
Soalnya, meski sudah ditangkap, pelaku tak tampak seperti pesakitan pada umumnya. RM dan RB tetap terlihat garang dan galak.
Bahkan RB (salah satu pelaku) dengan gagah mengatakan dirinya melakukan penyerangan terhadap penyidik KPK karena menilai mereka sebagai penghianat.
BERITA TERKAIT :KPK Punya Bukti Duit Suap, Hasto Ngeri-Ngeri Sedap Nih
Hasto Tersangka Suap Jadi Kado Pahit PDIP Saat Natal 2024
Kontan saja pernyataan RB tersebut mendapat cemoohan dan persepsi negatif dari masyarakat luas.
Mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu bahkan mempertanyakan apakah tudingan itu bermakna bahwa orang yang memberantas korupsi adalah pengkhianat.
Berikut cuitan Said Didu yang diposting di akun Twitter-nya.
Cuitan itu dibuat Said Didu untuk merespon salah seorang follower-nya yang me-mention dirinya dalam menanggapi tuduhan RB.
Berikut tanggapan dari warganet lain atas tudingan RB.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (27/12/2019) pagi Polri menangkap RB dan RM yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, sehingga mata penyidik KPK itu rusak.
Atas penangkapan ini baik Novel maupun kuasa hukumnya tidak puas karena selain ada kabar bahwa RB dan RM sebenarnya bukan ditangkap melainkan menyerahkan diri, juga karena kasus ini dikait-kaitkan dengan masalah pribadi.
Novel mengatakan, pengaitan ini aneh dan lucu karena selain dirinya tidak mengenal RB dan RM, juga karena penyidik KPK yang diteror bukan hanya dirinya, tapi ada yang lain dan sampai sekarang kasusnya belum dapat diungkap kepolisian.
Novel bahkan meminta Polri agar menangani kasusnya dengan didasari fakta dan objektifitas, serta tidak asal-asalan, karena jika kasusnya ditangani secara asal, hasilnya tidak akan baik.
Tuduhan RB bahwa Novel pengkhianat disampaikan saat dia dan RM dipindahkan dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Mabes Polri, Sabtu (28/12/2019) sekitar pukul 14:26 WIB.
Saat akan dibawa ke Mabes Polri, RB dan RM yang berstatus polisi aktif, melewati kerumunan wartawan untuk memasuki mobil yang telah menunggu. Keduanya tidak mengatakan apapun meski wartawan berusaha menanyainya, namun tiba-tiba saja RB yang berjalan di depan RM berkata dengan nada tinggi.
"Tolong dicatat! Saya tidak suka Novel karena dia pengkhianat," katanya.
Kasus Novel terjadi pada 11 April 2017, namun RM dan RB baru ditangkap Jumat kemarin di tengah-tengah terungkapnya skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang membuat perusahaan asuransi plat merah itu gagal bayar hingga merugikan negara sekitar Rp13,7 triliun. Tak heran jika kemudian publik menilai kalau penangkapan RB dan RM oleh polisi merupakan pengalihan isu dari skandal yang merugikan ribuan nasabah Asuransi Jiwasraya tersebut.