Jumat,  03 May 2024

Pulau Sebaru Jadi Tempat Observasi Corona, Warga Jakut Parno

NS/RN
Pulau Sebaru Jadi Tempat Observasi Corona, Warga Jakut Parno
Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu yang dijadikan tempat observasi Corona.

RADAR NONSTOP - Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai tempat Observasi Corona. Pulau tanpa penguni ini berada di kawasan DKi Jakarta. 

Warga Jakarta Utara mengaku resah dengan penetapan Pulau Sebaru. Menurutnya, bisa saja pencemaran Corona terjadi karena lewat udara. "Ngeri juga kita walaupun jauh," tegas Surap warga Tanjung Priok, Jakut kepada wartawan, Sabtu (29/2). 

Hal senada diucapkan Nini. Ibu dua anak warga Sunter, Jakut ini mengaku, Indonesia banyak pulau kosong dan tak bertuan kenapa Sebaru jadi pilihan. 

BERITA TERKAIT :
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh
Corona Ngamuk Lagi, Yang Belum Vaksin Pasti Parno 

"Kami takut juga ngerinya lewat udara bisa terjadi pencemaran," tegasnya. 

WNI yang terindikasi Corona saat ini dalam perjalanan dari perairan internasional Kepulauan Riau menggunakan KRI TNI AL Dr Soeharso menuju Pulau Sebaru. 

Pulau Sebaru terbagi atas dua teritorial, Sebaru Besar dan Sebaru Kecil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Seribu pada tahun 2018, Pulau Sebaru Besar di Kelurahan Pulau Harapan memiliki luas 6,38 hektare, sedangkan Pulau Sebaru Kecil di Kelurahan Pulau Kelapa memiliki daratan yang lebih luas, yakni 16,60 hektare.

Kedua pulau tersebut bergabung di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan jarak sekitar 3,5 jam perjalanan dengan kapal cepat dari Pelabuhan Marina, Ancol, Jakarta Utara.

Perjalanan menuju lokasi observasi bisa ditempuh melalui Muara Angke - Pulau Lutung Jawa - Pulau Pari - Pulau Pramuka - Pulau Kelapa - Sebaru.

Atau melalui jalur alternatif Muara Angke - Pulau Lancang - Pulau Payung - Pulau Tidung - Pulau Kelapa - Sebaru.

Sedangkan dari Pelabuhan Sunda Kelapa melintasi Untung Jawa - Pulau Tidung - Pulau Kelapa - Sebaru. Sebelum ditetapkan sebagai tempat observasi virus corona, pulau tak berpenghuni itu sempat dimanfaatkan oleh otoritas terkait sebagai lokasi rehabilitasi pelaku penyalahgunaan narkotika.

Saat ini sejumlah sarana dan prasarana bagi keperluan rehabilitasi narkotika masih tersedia di kepulauan tersebut. Seperti diberitakan, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murada mengaku, Pulau Sebaru sudah ada bangunan layak pakai.

Lokasi tersebut diklaim Husein telah siap dijadikan sebagai lokasi observasi untuk WNI yang akan dievakuasi dari lautan Kepulauan Bintan.

Bangunan eks rehabilitasi bagi pecandu narkotika yang terakhir digunakan pada 2005 hingga 2006 di Sebaru saat ini diklaim masih layak digunakan sebagai tempat observasi WNI.

Meski saat ini berstatus sebagai kawasan tak berpenghuni, namun Sebaru dikenal sebagian masyarakat sebagai destinasi wisata menyelam dan memancing ikan. Hamparan pasir putih dan air laut yang bening menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.

Husein Murad menyatakan rencana observasi WNI yang akan dievakuasi dari kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream dipastikan tidak mempengaruhi iklim pariwisata.

"Tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan, karena itu merupakan pulau kosong," katanya.

Husein menegaskan para WNI itu merupakan warga negara sehat dan sudah mendapatkan sertifikasi dari otoritas yang berwenang sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Pemerintah kabupaten akan menyosialisasikan kepada masyarakat Kepulauan Seribu agar mereka tidak resah dan memahami program pemerintah.