Selasa,  14 May 2024

Penumpang MRT Dicek, Yang Demam Tinggi Dilarang Naik

NS/RN
Penumpang MRT Dicek, Yang Demam Tinggi Dilarang Naik
Penumpang MRT dicek. Foto: dtc

RADAR NONSTOP - Jakarta tak mau kecolongan. Rabu (4/3), seluruh penumpang kereta cepat MRT diperiksa. 

Subu badan penumpang diperiksa terkait penyebaran Corona. Diketahui, PT MRT Jakarta (Perseroda) memeriksa suhu tubuh penumpang dalam rangka mencegah wabah virus corona.

"Kami senang saja, karena buat pencegahan," tegas Amri warga Lebak Bulus yang naik MRT menuju Thamrin. 

BERITA TERKAIT :
Corona Depok Makin Ganas, Banyak Yang Mendadak Meriang Dan Flu 
Dikritik Menhub, MRT Seperti Tantang Budi Karya 

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan, PT MRT Jakarta akan memeriksa suhu badan semua penumpang di setiap area pintu masuk stasiun dan melarang masuk penumpang yang mengalami gejala demam tinggi. 

"Pemeriksaan suhu tersebut akan dilakukan di setiap area pintu masuk stasiun. Bagi penumpang yang menunjukkan gejala demam tinggi tidak diperbolehkan masuk ke area stasiun MRT Jakarta," katanya.

MRT Jakarta secara paralel menerbitkan peraturan direksi khusus untuk penguatan langkah-langkah dan prosedur penanganan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Selain itu, MRT Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI, dalam pertemuan antara Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT dengan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta pada tanggal 12 Februari 2020 dan koordinasi rutin setelah pertemuan tersebut.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pertama yang terjadi di Indonesia merupakan penularan tanpa bergejala.

Yurianto dalam keterangan kepada wartawan di Kementerian Kesehatan Jakarta, menerangkan bahwa warga negara Jepang yang dinyatakan positif Covid-19 oleh pemerintah Malaysia tidak menunjukkan gejala sakit saat melakukan kontak dekat dengan warga Depok yang terkonfirmasi positif dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

Yurianto yang juga merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menjelaskan ibu dan anak yang saat ini positif Covid-19 tinggal dalam rumah yang dihuni oleh empat orang. Terdiri dari seorang ibu, dua orang anak, dan satu asisten rumah tangga.