RADAR NONSTOP - Prabowo korban berita bohong Ratna Sarumpaet. Mempolisikan Capres nomor urut 2 itu salah alamat.
Begitu dikatakan oleh Ketua Umum DPP Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Oktasari Sabil di Menteng, Minggu (7/10/2018). “Yang sangat dirugikan adalah Bapak Prabowo dan tokoh-tokoh nasional lainnya termasuk Badan Pemenangan Prabowo - Sandi. Jadi sangat aneh pihak lain merasa terusik dan bahkan membawa permasalahan ini ke jalur hukum dan politik," katanya.
Menurut Oktasari, langkah awal Prabowo yang ingin melindungi Ratna adalah bentuk kepedulian mantan Danjen Kopassus itu kepada orang terdekatnya. Oktasari juga menilai, Prabowo seseorang yang sangat peduli dan menaruh kepercayaan lebih kepada teman.
BERITA TERKAIT :Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3
Banyak Hoaks Soal Informasi Loker, Pengangguran Banyak Kecele
"Bahwa kemudian apa yang disampaikan Ibu Ratna adalah bohong, bukanlah urusan Pak Prabowo, karena beliau tentu tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah cerita Ibu Ratna itu bohong atau tidak," kata dia.
Sementara Putri Khairunnisa selaku ketua media sosial DPP Gemura menambahkan, sangat berlebihan dan tidak masuk akal jika kemudian Prabowo diseret-seret oleh pihak tertentu ke ranah hukum. Putri malah menganggap, pihak tersebut sebenarnya ingin memanfaatkan kebohongan Ratna untuk kepentingan politik tertentu.
"Jika semua pihak mau jujur, sebenarnya justru dengan reaksi Pak Prabowo dan tokoh-tokoh nasional tersebut, kasus ini dapat terkuak setelah aparat kepolisian bergerak dengan cepat. Bayangkan kalau tidak desakan atau reaksi dari tokoh nasional, kasus ini bisa menjadi misteri seperti kasus-kasus lainnya," kata Putri.