RADAR NONSTOP - Gerakan agar Olimpade Tokyo mencuat. Tapi, Jepang nampaknya masih keras dan ingin olimpiade tetap digelar karena sudah mempersiapkan jauh hari.
Sementara Serbia dan Kroasia kompak menyerukan Olimpade Tokyo ditunda penyelenggaraannya di tengah situasi dunia yang masih dihantui pandemi COVID-19.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Serbia Vanja Udovicic keputusan untuk tetap menyelenggarakan Olimpiade Tokyo sesuai rencana pada 24 Juli sampai dengan 9 Agustus tidak sesuai dengan akal sehat.
BERITA TERKAIT :Sea Games Hingga Olimpiade Dikawal Wamenpora, Yang Cari Proyek Olaharga Bakal Amsiong
Nasib Atlet Yang Dicueki, Rizki Juniansyah Sentil Banten
"Jepang sudah menginvestasikan banyak sumber daya mereka untuk Olimpiade Tokyo dan bersikeras ajang itu tetap berlangsung sesuai jadwal, tetapi itu menyalahi akal sehat dan kami tidak bisa mendukungnya karena nyawa manusia harus diutamakan," kata Udovicic dilansir Reuters, Ahad (22/3).
Hal senada disampaikan Presiden Komite Olimpiade Kroasia, Zlatko Matesa, yang menilai Olimpiade Tokyo tetap digelar sesuai jadwal adalah sesuatu yang "tidak memungkinkan" dalam kondisi belakangan.
"Tak seorang pun ingin Olimpiade ditunda, tetapi saya pikir kita sudah berada dalam situasi di mana itu menjadi satu-satunya opsi," kata Matesa.
Banyak negara sudah menyuarakan seruan agar Olimpiade Tokyo ditunda penyelenggaraannya, pun demikian Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang masih bergeming.
Bahkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengklaim ia sudah mendapat dukungan dari pemerintah negara-negara G7 agar Olimpiade Tokyo tetap digelar sesuai rencana.