RADAR NONSTOP - Sepinya Jakarta akibat kebijakan Work From Home (WFH) menurunkan jumlah sampah. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan, tonase sampah menurun.
Sejak 16 Maret 2020, ada penurunan tonase atau berat sampah sebesar rata-rata 620 ton per hari. Dalam sehari biasanya ibukota menghasilkan sekitar 7.000 ton sampah.
Sampah tersebut dibuang ke Bantargebang, Kota Bekasi. Penurunan ton sampah ini diduga lantaran warga Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi tidak beraktifitas di ibukota.
BERITA TERKAIT :Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH
Retribusi Sampah Rumah Tangga Mulai Dipungut Awal 2025, Dinas LH DKI Diminta Tingkatkan Pelayanan
Dalam satu hari, ada sekitar 1,3 juta warga Bodetabek yang beraktifitas di Jakarta. Jumlah ini tentunya menghasilkan sampah dan polusi serta kemacetan di ibukota.
“Penurunan ini jika dibandingkan dengan data rata-rata harian periode 1-15 Maret 2020 sebelum penerapan WFH, dengan rata-rata tonase sampah 16-31 Maret 2020 setelah penerapan WFH,” ujar Andono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Menurutnya, pengurangan aktvitas masyarakat di Jakarta memberikan dampak terhadap berkurangnya timbunan sampah.
“Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti dari hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata," tuturnya.