Jumat,  10 May 2024

Umumkan BBM Naik, Lalu Batal, Dapatkah Jonan Dikasih Gelar ‘Raja Hoaks’ ?

Zaber
Umumkan BBM Naik, Lalu Batal, Dapatkah Jonan Dikasih Gelar ‘Raja Hoaks’ ?
Ignasius Jonan saat mengumumkan premium naik

RADAR NONSTOP - Harga Premium diumumkan naik, belum juga satu jam, kenaikan tersebut dibatalkan. Apakah menteri Jokowi itu bisa mendapat gelar ‘Raja Hoaks’? seperti Ratna yang sudah menyandang ‘Ratu Hoaks’.

Tokoh publik dan nitizen pun ramai membandingkan Menteri ESDM, Ignasius Jonan dengan Ratna Sarumpaet. Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyampaikan komentarnya melalui akun Twitter, @FahriHamzah, Kamis (11/10/2018).

Cuitan Fahri Hamzah tersebut menanggapi pertanyaan yang dilontarkan warganet.

BERITA TERKAIT :
Lapor ke Sri Mulyani Dan Tito, Menteri ESDM Ciut Apa Segan Ke Pj Gubernur DKI?
Carmuk Ke Prabowo, Fahri Hamzah Dicibir Ngabalin Jilid II Dan Tidur Terlalu Miring 

Seorang pengguna Twitter mempertanyakan apakah Jonan bisa dipidanakan karena menyebarkan kabar bohong (hoaks) kenaikan harga BBM atau tidak.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa kabar kenaikan harga BBM sempat menghebohkan masyarakat.

Namun, pada saat pembatalan kenaikan, menurut Fahri Hamzah, hal itu lebih bahaya dibanding kasus dugaan penyebaran hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Menurutnya, peristiwa pertama memiliki efek yang luas dan lebih penting untuk diperiksa.

"Waktu dia bilang:

“Hari ini BBM naik....” itu gempar dapur rakyat sampai Goncang...

Lalu dia bilang:

“Maaf yg tadi Gak jadi...”

Pada level private itu lebih bahaya dengan RS yang bilang:

“Maaf saya bohong..”

Peristiwa pertama efeknya luas dan lebih penting untuk diperiksa..," cuit Fahri Hamzah, Kamis (11/10/2018).

Pada cuitan selanjutnya, Fahri Hamzah membandingkan pembatalan kenaikan harga premium ini dengan kasus Ratna Sarumpaet.

Ia pun menekankan bahwa Ratna Sarumpaet saat ini dijadikan tersangka, sementara menteri ESDM mengubah kebijakan.

"Menteri: BBM naik sekarang!

(Rakyat mabuk..)

RS: Saya dikeroyok babak belur!

(Prabowo sibuk..)

Menteri: BBM Gak jadi naik!

(Rakyat tenang...)

RS: Saya bohong, itu operasi plastik...

(Prabowo minta maaf..)

Note:

RS tersangka!

Menteri mengubah kebijakan!," imbuhnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Erani Yustika mengatakan, pembatalan tersebut terjadi karena Presiden mendengarkan aspirasi publik.

"Presiden selalu menghendaki adanya kecermatan di dalam mengambil keputusan, termasuk juga menyerap aspirasi publik," kata Erani, seperti dilansir dari Kompas.com.

Namun, Erani mengaku tidak tahu perihal pembatalan kenaikan harga BBM yang begitu mendadak.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah mengumumkan perihal kenaikan harga premium.

"Pemerintah mempertimbangkan, sesuai arahan Presiden, bahwa premium, premium saja ya, mulai hari ini pukul 18.00 WIB paling cepat, tergantung Pertamina (sosialisasi) ke 2.500 SPBU di seluruh nusantara, disesuaikan harganya," kata Jonan saat ditemui di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018) sore.

Penyesuaian atau kenaikan harga premium itu, menurut Jonan, menjadi sebesar Rp 7.000 per liter untuk di daerah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan Rp 6.900 per liter untuk luar Jamali.

Kenaikan tersebut dipicu karena harga salah satu acuan minyak dunia, yaitu Brent, yang sudah lebih di atas 80 dollar AS per barrel.

 

 

#Hoaks   #Fahri   #ESDM