Rabu,  15 May 2024

Dari Bogor Ke Jakarta

Pilihan Sulit, Kerja Rawan Corona Atau Dipecat Perusahaan

NS/RN
Pilihan Sulit, Kerja Rawan Corona Atau Dipecat Perusahaan
Ilustrasi Stasiun Bogor.

RADAR NONSTOP - KRL masih ramai. Senin (13/4), beberapa stasiun di Bogor dan Depok masih ramai. 

Para penumpang itu hendak kerja ke Jakarta lantaran tempatnya bekerja menganjurkan masuk. Padahal, saat status Jakarta sudah pembatasan sosial berskala besar atau PSBB harusnya kantor-kantor tutup. 

Bagi kantor yang nakal akan dikenakan sanksi denda Rp 100 juta atau ancaman bui selama 1 tahun. Gunardi warga Bogor mengaku, dirinya ke Jakarta lantaran perusahan tempatnya kerja masih buka dan wajib masuk. 

BERITA TERKAIT :
Stasiun Tanah Abang Jadi Enam Jalur, Jalur Tunggu Jalur Serpong Cuma Tiga Menit 
Pj Gubernur DKI Minta Perkantoran Terapkan WFH, Malu Ya Jakarta Macet?

"Mau gimana lagi daripada kena pecat. Kalau dipecat kami susah juga buat makan," keluh karyawan di kawasan Kota, Jakbar ini. 

Antrean panjang juga terjadi di Stasiun Bogor, Jawa Barat (Jabar) Senin (13/4/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. "Saya masuk mas. Kalau bolos kena pecat, lha ini saja gaji sudah tidak full karena Corona," tegas Dimas di Stasiun Bogor.

Antrean panjang mengular sejak sebelum masuk gate. Antrean karena para penumpang diwajibkan menjalani pemeriksaan suhu tubuh.

Setelah berhasil melewati gate, antrean panjang kembali terjadi di peron sebelum menaiki KRL. Antrean itu terjadi karena KRL membatasi penumpang dalam setiap rangkaian kereta.

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengubah jam operasional KRL yang dimulai pukul 06.00-18.00 WIB. Penumpang di setiap rangkaian juga dibatasi maksimum 60 orang.

Setiap harinya, PT KCI hanya akan menjalankan 683 perjalanan KRL. Kebijakan tersebut diambil sebagai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan, antrean terjadi lantaran masih banyak karyawan yang berangkat kerja ke kantor.

VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba mengatakan, penumpukan penumpang di Stasiun Bogor, Senin pagi karena masih banyak perusahaan yang belum menerapkan kerja dari rumah (work from home) bagi karyawan. Menurutnya, PT KCI telah berupaya memenuhi intruksi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penyebaran virus corona.

"Kami sebagai operator sudah memenuhi sesuai dengan instruksi PSBB yang dibuat. Kita lihat sendiri, masih banyak masyarakat yang hendak bekerja," ujarnya dikutip dari iNews.id, Senin (13/4/2020) pagi.

Namun, menurutnya, penumpukan hanya terjadi di Stasiun Bogor saja. "Numpuknya di pemberangkatan awal saja," katanya.