RADAR NONSTOP - Aliansi Pemuda Aceh di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) tidak terima adanya salah satu warganya meninggal dihakimi massa di Kampung Cicentang, Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Ketua Aliansi Pemuda Aceh di Jabodetabek, Nazarullah kepada Radarnonstop.co menyampaikan, pihaknya bakal mengusut tuntas kasus yang menewaskan Muhamad Basri (36).
Menurut Nazarullah, dalam pembelaan hak korban tersebut pihaknya telah menyiapkan 10 tim pengacara dan tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang menewaskan warga Leuge, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, tersebut.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Kami meminta Polres Tangerang Selatan untuk mengusut tuntas kasus yang menewaskan saudara kami Muhamad Basir. Kami telah menyiapkan 10 tim pengacara dan tim investigasi dalam mengawal kasus yang menewaskan saudara kami Muhamad Basir,"terang Nazarullah.
Nazarullah menjelaskan, selain Aliansi Pemuda Aceh, pengusutan atas meninggalnya Muhamad Basri juga didukung Persatuan Aceh Serantau (PAS) dan juga didukung oleh Pemerintah Aceh.
Informasi yang berhasil diperoleh Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, Muhamad Basri (36), tewas dihakimi massa lantaran diteriaki begal diwilayah setempat pada Jum'at (8/5/2020) dini hari.
Hingga berita ini dipublikasi, Kapolsek Serpong AKP Supriyanto saat dikonfirmasi Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) belum dapat memberikan keterangannya terkait kronologi meninggalnya Muhamad Basri.