RN - Pertempuran dalam perebutan kursi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi kata kunci loyalitas.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie alias Ben diminta tidak masuk angin dan main dua kaki. Saat ini sudah ada beberapa calon yang muncul.
Pengamat politik dan Kebijakan Publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Adib Miftahul, menilai pemilihan Ketua Kadin Tangsel menarik mengingat salah satu calon ketua adalah salah seorang kader Garindra.
BERITA TERKAIT :Nafkah Rp200 Juta Sarwendah–Ruben, Ternyata Kesepakatan Cerai
Kata Adib, informasi yang beredar salah satu calon yakni Arnovi merupakan kader Gerindra dan juga mantan anggota DPRD Kota Tangsel.
Menurut Adib melihat latar belakang Arnovi, untuk merebut kursi orang nomor satu di Kadin seharusnya tidaklah sulit.
“Menurut saya seharusnya tidak sulit bagi Arnovi jadi Ketua Kadin Tangsel. Kenapa? Loh kan kan sudah jelas, dari Gubernur Banten sampai Walikota Tangsel adalah Garindra. Artinya apa?Kekuatan kekuasan baik di tingkat provinsi maupun di Kota Tangsel itu berpihak kepada dia,” terangnya kepada wartawan di Serpong, Minggu (23/11/2025).
Adib juga menegaskan, bahwa jika Arnovi sampai kalah dalam perebutan kursi Ketua Kadin Tangsel, secara politik bisa menjadi gambaran wajah dari Gerindra di Kota Tangsel.
“Suka atau tidak, perebutan kursi ketua Kadin Tangsel sudah jadi pertarungan politik. Jika Arnovi sampai kalah, maka publik politik di Tangsel sudah bisa menilai pengaruh politik Gerindra di Tangsel. Artinya, bahwa memang Walikota Tangsel saat ini adalah kader Gerindra tapi ternyata tidak berpengaruh apa-apa, bahkan bisa dibilang Ben tidak loyal,” pungkasnya.
Adib menduga bisa saja Ben main dua kaki untuk mendukung calon lain selain Arnovi. "Kekuasaan wali kota mampu menjadi kunci kemenangan untuk kursi Ketua Kadin," tegasnya.
Seperti diberitakan dua calon Ketua Kadin Tangsel yakni Abdul Rahman (Arnovi) dan Marhadi. Arnovi disebut sebagai kader Gerindra dan Marhadi dikabarkan didukung oleh PDIP.