Jumat,  17 May 2024

Tertinggi Di Pulau Jawa, Warga DKI Dicap Paling Patuh Di Rumah Saat PSBB

NS/RN/NET
Tertinggi Di Pulau Jawa, Warga DKI Dicap Paling Patuh Di Rumah Saat PSBB
Ilustrasi pelanggar PSBB DKI Jakarta sapu jalan.

RADAR NONSTOP - PSBB di DKI Jakarta resmi diperpanjang. Dari 22 Mei hingga 4 Juni 2020. 

Lanjutan PSBB jilid III ini menunjukan ternyata warga DKI Jakarta patuh atas himbauan pemprov. 

Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut gerakan tetap di rumah terbukti dapat memutus rantai penularan virus corona. Menurutnya jumlah warga Jakarta yang menerapkan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah memiliki korelasi dengan kurva penambahan kasus positif corona di ibu kota yang sempat turun.

BERITA TERKAIT :
Obat Kuat Marak Di Pulau Jawa, Dampak Seks Satu Kali Nempel Metu
Pertarungan Suara Di Pulau Jawa, Ganjar Bisa Kena Salip Anies Baswedan

"Pada pertengahan Maret 2020 jumlah warga Jakarta yang di rumah meningkat menjadi 60 persen, melonjak dari 40 persen. Kasus positif sempat turun karena jumlah warga di rumah meningkat," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/5/2020).

Bahkan Anies menyebut angka warga Jakarta yang melaksanakan kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah tertinggi se-Pulau Jawa. Baginya hal itu merupakan bentuk kesadaran dan keseriusan warga Jakarta agar pandemi corona segera berakhir.

"Ini bentuk kerja kolektif warga Jakarta menangkis corona," ucap Anies.

Namun Anies mengatakan kurva penambahan kasus positif kembali meningkat di awal bulan Ramadan 1441 Hijriah. Karena masyarakat hanya tertib di rumah pada siang hari dan tetap berhamburan ke luar rumah pada sore dan malam hari.

Oleh sebab itu Anies meminta masyarakat bersabar dan terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Dia pun mengapresiasi warga yang selama dua bulan ini menaati anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.

"Dan kami mengajak mereka yang belum ambil bagian agar turut serta dalam upaya supaya virus corona bisa dikendalikan dan semua bisa kembali normal," ujar Anies.