Selasa,  26 November 2024

Tagihan Listrik Bengkak, Warga Depok Gruduk Kantor PLN

RN/RD/JPNN
Tagihan Listrik Bengkak, Warga Depok Gruduk Kantor PLN
Warga Depok gruduk kantor PLN -Net

RADAR NONSTOP - Kantor PLN Unit Depok Kota di Jalan Sentosa Raya Kecamatan Sukmajaya, Senin (8/6) gruduk pelanggan yang pengin menyampaikan keluhan terkait bengkaknya tagihan listrik bulan ini.

Salah seorang pelanggan, Branka Yohanes (22), warga Permata Regency Depok Kelurahan Ratujaya Kecamatan Cipayung mengaku tagihan listriknya pada Juni ini melonjak drastis.

Ia menuturkan bulan sebelumnya tagihan listriknya Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta, dan di bulan lima tagihan listriknya mencapai Rp 2,1 juta.

BERITA TERKAIT :
Bahlil Akui Subsidi BBM & Listrik Bocor Rp 100 T, Era Jokowi Masalah Gak?
Standarisasi Perangkat Listrik Sangat Penting Mencegah Kebakaran Akibat Korsleting

“Jujur saya heran, kenapa sampai begini. Padahal pemakaian tidak berubah seperti biasa,” ungkap Branka kepada Radar Depok.

Branka mengatakan, kehadirannya ke kantor PLN tak jauh berbeda dengan pelanggan lainnya, ia ingin mengonfirmasi terkait membengkaknya tagihan tersebut yang mencapai dua kali lipat.

“Sebelum saya ke sini, keluarga saya juga sempat telepon ke customer service PLN, tetapi tidak diangkat atau dijawab untuk menanyakan kejelasan,” tegasnya saat ditemui di Kantor PLN Sukmajaya.

Menurutnya pemakaian listrik mulai dari laptop, pendingin ruangan, kulkas digunakan seperti biasa.

“Selama Lebaran dan bekerja di rumah, perlengkapan yang menyedot listrik tetap digunakan seperti biasa. Namun, tagihannya luar biasa, makanya keluarga suruh saya datang ke sini juga untuk tanya kejelasan dan masalahnya,” katanya.

Branka berharap ada penjelasan dari PLN kepada pelanggan yang mengalami kasus serupa, agar protokol kesehatan sosial distancing juga bisa berjalan.

"Pasti berkerumun. Bahaya juga karena kan masih masa PSBB buat jaga jarak. Kalau tanpa penjelasan tentu warga terus berkerumun tanpa memikirkan protokol kesehatan,” terangnya.

Para pelanggan yang ingin menyampaikan keluhannya sempat diadang pihak sekuriti yang memberikan penjelasan bahwa persoalan tersebut bisa langsung merujuk ke PLN Kota Depok di kawasan GDC.

Bahkan seorang petugas keamanan mengarahkan warga untuk menyampaikan keluhan tagihan agar langsung meminta penjelasan ke kantor PLN Depok, sebab unit Sukmajaya tidak memiliki kewenangan memberikan penjelasan.

Terpisah, keluhan dan komplain tingginya lonjakan tagihan listrik juga terjadi di Cimanggis. Puluhan pelanggan mendatangi kantor PLN ULP Cimanggis, Senin (8/6).

Supervisor Teknik, Ilham May Helpiadi yang mewakili Manager ULP Cimanggis menuturkan, hingga saat ini sudah ada 142 orang yang datang untuk meminta keterangan terkait lonjakan tagihan listrik.

“142 orang tersebut merupakan jumlah yang hadir pada Jumat (5/6) dan Sabtu (6/6). Sedangkan untuk Senin (8/6) belum kami akumululasi jumlahnya,” ungkap Ilham kepada Radar Depok.

Ilham menyebutkan, bagi masyarakat yang ingin meminta keterangan terkait lonjakan tarif listrik bisa datang langsung dengan membawa foto kilometer dan menyertakan nomor telepon untuk dihubungi kembali.

"Kami siap melayani warga, akan kami beri penjelasan secara detail agar tidak ada lagi kesimpang siuran. Pengaduan ini berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan. Jadi tidak ada batas hari atau tanggal, jika memang ada kesalahan akan kami hubungi kembali paling lambat tiga hari," tuturnya.

Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Tugu, Ahmad Nawawi yang hadir untuk melakukan pengaduan, mengaku lonjakan yang terjadi sangatlah signifikan.

“Saya menggunakan listrik 900 Watt, biasanya tagihan itu sekitar Rp 200 ribu paling mahal Rp 300 ribu. Namun, pembayaran bulan ini Rp 600 ribu, makanya saya ke sini untuk menanyakan kenapa bisa seperti ini,” ujarnya.

Ahmad mengaku, pemakaian listriknya masih normal seperti biasanya dan tidak terlalu banyak menggunakan barang-barang elektronik.

“Saya, istri dan anak pergi bekerja hingga malam, jadi seharusnya tidak banyak listrik yang kami gunakan, paling di weekend saja kami ada di rumah pakai listrik lebih banyak,” pungkasnya.