Jumat,  22 November 2024

Bisnis Dihantam Corona, Susi Ngaku Dua Bulan Mandek

NS/RN/NET
Bisnis Dihantam Corona, Susi Ngaku Dua Bulan Mandek
Ilustrasi Susi Air.

RADAR NONSTOP - Sebagai pebisnis transportasi, Susi Pudjiastuti sedang memutar otak. Sudah dua bulan bisnis, Susi Air mandek dan babak belur. 

Bahkan, untuk bertahan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu sudah melakukan PHK. 

"Susi Air dua bulan nol penerbangannya. Tidak ada sama sekali (pemasukan)," kata Susi dikutip dari YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (12/6/2020).

BERITA TERKAIT :
Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti 
Syarat TOEFL Digugat, Dituding Sebagai Bisnis Terselubung

Yang lebih menyedihkan lagi saat tidak ada pemasukan dirinya harus tetap membayar semua kewajiban seperti kondisi normal. Misalnya saja setiap 3 bulan harus mengeluarkan Rp 8 juta untuk mengurus security clearance untuk 24 pegawainya.

"Itu semua beban terus jalan tetapi penerbangan tidak ada sama sekali. Tapi kan kalau mau terbang kita juga harus siap. Jadi ini ekonomi tersulit dalam hidup usaha saya bekerja," ucapnya.

Susi menyebut kondisi ini sangat berat dan penuh ketidakpastian, bahkan bukan tidak mungkin maskapainya tersebut akan pailit. Merumahkan karyawan telah dilakukan, jika perusahaan memilih menjual aset disebut tidak akan mudah pada kondisi sekarang ini.

"Kami bertahan dengan menutup banyak cabang, merumahkan banyak karyawan. Tapi kalau tidak kembali kan ya harus shutdown total, harus give up (menyerah) atau dalam undang-undang (UUD) kepailitan ya kita harus menyatakan pailit," katanya.

Meski dalam seminggu terakhir sudah ada penerbangan, namun Susi Air baru melayani penerbangan logistik ke Jakarta dan masih di bawah 2% dari kapasitas maksimal saat normal. Susi memperkirakan penerbangan baru bisa naik 50% saat 2021.

"PCR di daerah tidak mungkin (dilakukan) ya karena PCR saja lebih mahal dibandingkan harga tiket. Kalau dibuka saya perkirakan bisa mencapai 50% baru tahun depan, tapi selama satu tahun ini perawatan dari mana?," ujarnya.