RADAR NONSTOP - Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi, melepas ekspor perdana nanas dan pisang di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, ke Singapura, Sabtu (20/10/2018).
"Ini ekspor perdana 10 ton per minggu," ujarnya sela kegiatan. Acara turut dihadiri eksportir, dan pejabat setempat.
Kata Suwandi, ekspor tersebut merupakan imbas dari komitmen agribusiness working group Indonesia dan Singapura. Kedua negara menyepakati kemudahan dan percepatan ekspor komoditas pangan.
BERITA TERKAIT :Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Nikmati Duit Kementan, Anak Dan Cucu SYL Mulai Digilir KPK
"Ekspor tidak hanya nanas dan pisang. Tapi, komoditas lainnya, buah dan sayuran lainnya, segera menyusul," janjinya.
Agar produk pertanian tembus pasar global, menurut dia, harus memperhatikan kualitas dan aspek hilir. “Apabila nanas diolah menjadi produk enzim bromeolin, selai, keripik, dodol, konsentrat bahan industri, nanas kaleng, sirup, dan lainnya, ini akan memberi nilai tambah," paparnya.
Volume ekspor nanas pada 2017 mencapai 210.026 ton. Sekitar 95 persen di antaranya dalam bentuk olahan.
Suwandi menerangkan, kontribusi ekspor nanas terhadap buah lainnya menembus 82 persen secara nasional. Devisa yang dicetak sekira Rp3,3 triliun
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Karimun, Muhammad Affan, menyatakan, luas lahan nanas mencapai 130 hektare. Varietas yang dikembangkan jenis queen.
Spesifikasi nanas yang diekspor, seperti bebas hama, tanpa hormon buah, bentuk mahkota lurus, brix minimal 14, serta ukuran small 700-950 gram, medium 1.000-1.450 gram, dan large di atas 1.500 gram.