Sabtu,  23 November 2024

Soal Rencana Pemprov Jabar Gelar KBM Offline, Rusdi Haryadi: Perlu Dikaji Ulang

SAR/BUD
Soal Rencana Pemprov Jabar Gelar KBM Offline, Rusdi Haryadi: Perlu Dikaji Ulang
Rusdi Haryadi - Net

RADAR NONSTOP - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Rusdi Haryadi mengatakan,  pihaknya masih khawatir jika kondisi saat ini di Kabupaten Bekasi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara offline

"Saya tetap masih menilai bahwa pelaksanaan KBM Kabupaten Bekasi belum bisa dilaksanakan secara offline, " Ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/7). 

Hal itu dikatakan Rusdi menanggapi rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan membuka KBM tatap muka di 257 kecamatan dengan syarat daerah itu berstatus zona hijau. 

BERITA TERKAIT :
Geruduk Gedung KPK, Mahasiswa: Usut Dugaan Kasus Korupsi di Pemkab Bekasi!
Usai Ibu Kota Pindah, Komunikolog Minta Bentuk Pemerintahan Jakarta Tidak Banci

Namun Pemprov Jabar akan membahas  lebih teknis dengan Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Jabar, sehingga  menuai berbagai tanggapan dari sejumlah pihak. 

Diketahui, rencana pembukaan KBM itu dikatakan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil setelah menghadiri rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Selasa (28/7/2020).

Namun, dalam praktiknya Pemprov Jabar memastikan protokol kesehatan tetap diterapkan dalam KBM nanti.

Terkait rencana Pemprov Jabar, menurut Rusdi, perlu dilakukan kajian secara matang. Sebab, hal itu menyangkut keselamatan para siswa di saat pendemik Covid 19 saat ini. 

"Ya, kebijakan itu perlu dikaji ulang," harapnya. 

Dikatakan, kasus Covid 19 saat ini di Kabupaten Bekasi cenderung masih ada penambahan, sehingga dengan dasar itulah yang harus menjadi kajian Pemprov Jabar dalam rencana melakukan KBM secara offline. 

"Pertimbangannya adalah bahwa penyebaran Covid-19 masih terus tumbuh," tegasnya. 

Kata Rusdi, diprediksi berjalannya pandemi dalam beberapa riset terbaru, ilmuwan University of Minnesota mengungkap tiga model yang memprediksi skenario lanjutan.

Skenario pertama memperkirakan bakal ada serangkaian gelombang kecil, secara berulang terjadi menyusul gelombang pertama. 

Sehingga, diprediksi para ilmuan adanya skenario kedua adalah  yang diklaim sebagai skenario terburuk dan diperkirakan terjadi di belahan bumi utara pada musim gugur yang berlangsung September hingga Desember.

"Jika para ahli memprediksi ada gelombang kedua pandemi, maka biarkan selesai terlebih dahulu gelombang pertama yg tengah memuncak," imbuhnya. 

Dengan demikian, lanjut Rusdi, jika pendemik Covid 19 itu benar-benar hilang, baru Pemerintah membuat kebijakan dimulainya KBM. 

Pihaknya berharap agar wabah itu segera berakhir, sehingga kehidupan kembali normal khususnya di dunia pendidikan. 

"Kalau pendemik ini sudah mereda dan tidak ada lagi yang terpapar, baru bicara wacana pembukaan KBM," pintanya.