RADAR NONSTOP - Demam sepeda menimbulkan makelar. Mereka berburu sepeda merk Brompton hingga belahan dunia.
Di Jakarta, aksi gowes bukan hanya melanda orang biasa. Tapi pejabat, artis hingga pengusaha juga demam sepeda.
Brompton saat ini menjadi model gaya hidup kaum tajir di Jakarta. Mereka rela membayar puluhan hingga ratusan juta demi sepeda.
BERITA TERKAIT :Waspada, Sepeda Listrik Rawan Celaka
Jalur Sepeda Di Senopati Jadi Parkir Liar, Menghapus Jejak Anies?
Karena stok terbatas, banyak makelar berburu Brompton di Jerman, Singapura hingga Thailand. "Stok terbatas. Saya sulit cari barang. Padahal banyak pesanan," aku Jhon, seorang pedagang sepeda kepada wartawan, Kamis (30/7).
Dari cuitan akun Twitter @kismin666oys, terlihat tangkapan layar menyebut sepeda Brompton ludes diborong di toko-toko sepeda Jerman.
"Beli Brompton online di semua toko di Jerman ditutup. Karena banyak orang +62 yang borong," tulis keterangan dalam foto yang diunggah akun @kismin666oys, dilihat detikcom pada Selasa (28/7/2020).
Akun ini juga mengunggah sebuah tangkapan layar mengenai curhatan orang asing di media sosial. Orang itu curhat terheran-heran mengenai apa yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, menurut dia banyak orang Indonesia saat ini sedang berburu Brompton ke seluruh belahan dunia, termasuk di negara tempat tinggalnya.
"Apakah di sini ada orang Indonesia? Aku penasaran dengan apa yang terjadi di negaramu? Kenapa kalian mencoba memborong setiap Brompton dari banyak negara di dunia dan membayar dengan harga yang gila? Apakah kalian tidak keberatan membagikan beberapa cerita dari sana," bunyi kutipan curhatan orang asing tersebut.
Sebagai catatan, dia menambahkan sebetulnya dia tidak keberatan dengan gerakan borong Brompton ini. Bahkan hal ini menguntungkan untuknya, dia bercerita, sepeda Brompton Explore-nya sendiri baru saja laku terjual US$ 4 ribu atau sekitar Rp 58 juta (dalam kurs Rp 14.500).
Dia juga bercerita kenalannya sedang mencari 15 Brompton baru untuk diboyong ke Indonesia. Demi uang semua tak masalah untuknya.