Jumat,  22 November 2024

Mahathir Mohamad Konsisten Jadi Oposisi, Siap Lawan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin

NS/RN/NET
Mahathir Mohamad Konsisten Jadi Oposisi, Siap Lawan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin

RADAR NONSTOP - Mahathir Mohamad nampaknya sudah siap-siap membuat perahu baru. Politisi kawakan ini kabarnya bakal menumbangkan Perdana Menteri Muhyiddin Yasin.

Lewat konferensi pers yang digelar Jumat (7/8), Mahathir mengatakan, dia akan langsung memegang tampuk kursi ketua umum partai ini. 

Menurutnya, nama partai ini belum ditentukan. Yang jelas partai bentukannya akan independen, memperjuangkan hak-hak mayoritas Muslim di Malaysia, dan memerangi korupsi. 

BERITA TERKAIT :
Sikap PDIP Terhadap Prabowo Beda, Adian Ngaku Akan Kritis, Puan Mendukung Tanpa Sodorkan Nama Menteri 
Ogah Dicap Oportunis, PKS Ajukan Nama Menteri Dari Profesional

"Kami akan melawan pihak-pihak yang terlibat dalam penyuapan dan pencurian uang," katanya kepada wartawan.

Begitu resmi terbentuk, Dr M akan serius memperjuangkan kejatuhan Perdana Menteri Muhyiddin Yasin. 

Diketahui, niat membentuk partai baru pernah diungkap Mahathir saat dirinya hendak dicopot dari keanggotaan Partai Pribumi Bersatu Malaysia yang ia dirikan. Pencopotan dilakukan karena Mahathir menolak mengikuti kebijakan partai mendukung Muhyidin sebagai Perdana Menteri baru negeri jiran. 

Muhyidin naik tahta pada Maret 2019 setelah menggulingkan Mahathir. Padahal Mahathir baru berkuasa selama setahun, setelah bersama koalisi Pakatan Harapan sukses menumbangkan rezim Barisan Nasional yang sudah berkuasa selama 60 tahun. 

Muhyidin, Mahathir dan Anwar Ibrahim kala itu masih bersatu dalam koalisi Pakatan Harapan. Namun koalisi ini goyang setelah Mahathir tak kunjung memberikan kursi perdana menteri kepada Anwar. Padahal sebelumnya, Mahathir menjanjikan Anwar kursi ini setelah setahun berkuasa. 

Hal ini dimanfaatkan Muhyiddin menjatuhkan pemerintah dengan cara memimpin pembelotan 30 anggota parlemen dan membentuk koalisi baru dengan partai lamanya, Umno.