RADAR NONSTOP - TKN Jokowi-Ma’ruf Amin tidak perlu menanggapi komentar miring kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Rival politik itu panik dan tinggal menunggu ‘gila’ pasca Pilpres 2019.
Begitu dikatakan oleh Ketua Presidium Jari98, Willy Prakarsa, rakyat Indonesia sudah cerdas, dari kota hingga pedesaan. Dalam konsolidasinya, team kampret selalu jualan kecap alias iming-iming.
“Warga diberian harapan palsu, tapi masyarakat sekarang sudah cerdas, tahu betul mana yang PHP (Pemberi Harapan Palsu). Jadi santai aja menanggapinya,” ujar Willy.
BERITA TERKAIT :Trump Tuding Kamala Harris Akan Bawa AS Perang Dunia Ke-3
JARI 98 Akan Gunakan Energi Pilkada Tangsel 2020 Menangkan Paslon Nomor Urut 2 Ruhamaben-Shinta
Willy juga menyelutuk, apa kabar nasib karyawan Kiani Kertas yang di PHK? apa kabar wakil rakyat yang pernah menunggak listrik?. “Kok lihai betul mengelola issue hoaks buat adu domba, kasihan Ratna Sarumpaet ditahan di Polda Metro Jaya, kok ga ada yang jenguk,” sindir Willy.
Selanjutnya Willy menilai issue yang dihembuskan lawan-lawan Jokowi tidak memiliki dasar argumen yang kuat, issue yang dibangun kebanyakan issue tempe setipis kartu ATM. “Indonesia bubar 2030, issue PKI dan lain-lain. Provokasi dipakai untuk menakut-nakuti warga,” beber Willy.
Willy juga mempertanyakan tidak solidnya partai pendukung memberi dukungan. Terbukti banyak pendukung nomor urut 2 membubarkan diri, bahkan Caleg partai koalisi Prabowo-Sandi juga kampanyekan nomor urut 1. “Ini bukti koalisi nomor urut 2 tidak solid,” tandanya.
Selebihnya Willy berharap, pada Pilpres 2019 nanti, demokrasi tetap terawat dengan baik. Semua pihak bisa menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. “Jari98 menghargai Prabowo Subianto capres nomor urut 2, semoga yang bersangkutan belajar terus soal demokrasi,” tandasnya.