RADAR NONSTOP - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menegaskan pentingnya bagi semua pihak untuk membangun komitmen bersama, bahwa perkembangan zaman dan kemajuan teknologi tidak boleh menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan dan membutakan visi kebangsaan.
"Arus globalisasi dan perkembangan teknologi telah menawarkan produk-produk dan gaya hidup yang dikemas sedemikian rupa, sehingga terlihat menarik, khususnya bagi generasi muda. Sayangnya, tidak semua nilai-nilai global yang dibalut dengan atribut modernitas tersebut, selaras dengan jati diri dan ke-Indonesiaan kita," ujarnya di Jakarta, Minggu (6/9).
Bamsoet juga mengingatkan kelalaian dan sikap abai dalam menyaring masuknya paham-paham radikal dan faham-faham lain yang tidak selaras dengan jiwa Pancasila, tentunya dapat merusak mental generasi muda dan sendi-sendi peradaban bangsa.
BERITA TERKAIT :Kursi Ketua MPR Ditukar Guling, Alhasil Golkar Dapat Jatah Menteri Banyak
Kursi Ketua MPR Dibarter, Golkar Dapat Lima Menteri Kabinet Jokowi
"Era revolusi industri 4.0 saat ini, menghadirkan simplifikasi pada banyak hal serta menghadirkan tatanan baru. Dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial kemasyarakatan, hingga dunia pendidikan, semuanya dituntut untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan standar kemapanan yang baru," tambahnya.
Perkembangan teknologi yang demikian pesat, sambungnya, hanya bisa disikapi dengan dua alternatif, yaitu adaptasi dan inovasi. Dengan segala potensi dan sumberdaya yang dimilikinya, generasi muda diharapkan dapat mencari alternatif dan menciptakan kreasi baru dalam menyikapi berbagai persoalan.
"Semua sepakat bahwa kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat kita bisa berlari dan melompat agar tidak tertinggal dari bangsa lain. Namun kita juga sepakat, bahwa generasi muda kita tidak cukup hanya sekedar pintar dan cerdas. Tetapi juga harus mempunyai karakter dan jatidiri sebagai manusia Indonesia," pungkasnya.